Tips Memilih Burung Murai Batu

- 8 Juli 2020, 17:04 WIB
Murai Batu
Murai Batu /Bagus Kurniawan

Ada banyak penangkar murai batu di Sumatera dan Jawa. Keuntungannya bila membeli hasil penangkaran akan lebih mudah dipelihara ketimbang hasil pengkapan dari hutan.

Baca Juga: Seorang Residivis di Kulon Progo Ditangkap Usai Bobol Toko Optik

Murai batu hasil tangkapan hutan biasanya lebih liar atau tidak jinak sehingga risiko burung mengalami stres lebih besar. Bila stres akan cepat mati, padahal sudah membeli dengan harga mahal

Biasanya para penangkar menjual anakan atau bakalan usia 3-6 bulan. Untuk harga bervariasi mulai dari Rp 3 juta-6 juta/ekor dan tergantung jenisnya.

"Yang paling mahal untuk murai batu anakan atau trotol adalah murai batu Medan, kemudian Aceh, Lampung dan Nias," salah satu penangkar asal Jawa Tengah, Suwarto (55).

Baca Juga: Batik Jumputan Tahunan Mulai Menggeliat

Ia mengaku bisa meminta kiriman langsung murai batu dan jenis burung lainnya dari penangkar di Medan, Lampung, Palembang atau koa lain di Sumatera. Semua sudah dilengkapi surat resmi.

Adapun ciri-ciri murai batu Medan asli bisa dilihat dari fisiknya. Tubuhnya lebih besar dibanding jenis murai batu lainnya. Pada ekormya memiliki polar berwarna putih strip hitam berjumlah empat pasang. Ekornya berukuran panjang 27 sampai 35 cm. Sedangkan ukuran tubuh sekitar 13-17 cm.

Beberapa jenis punyak ekor melengkung yang bisa terangkat hingga menyentuh kepala saat berkicau. Ada pula jenis ekor lurus namun tak terlalu panjang.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca DIY 8 Juli 2020

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x