Network
PORTAL JOGJA - Murai batu merupakan salah satu burung berkicau yang banyak digemari kalangan Kicau Mania. Burung ini banyak dipeliihara dan dilombakan.
Burung murai batu bernama latin Copsychus malabaricus in tersebar di wiayah Indonesia terutama di Sumatera dan Kalimantan dan Jawa serta wilayah Asia Tenggara lainnya. Burung ini termasuk famili Muscicapidae. Murai batu juga sering disebut Kucica hutan.
Bagi kicau mania, murai batu yang dikenal di pasaran diantaranya murai batu Medan, Aceh, Nias, Sabang, Jambi, Lampung, Jawa (Larwo), Kalimantan/Borneo, Batu Balak, Malaysia dan lain-lain. Semua jenis murai batu dari berbagai wilayah ini punya ciri masing-masing terutama ekor.
Baca Juga: Berita Baik: Sleman Membaik, Seluruh DIY Masuk Zona Risiko Rendah Penularan Covid-19
Burung murai batu Medan paling favorit dan termahal bagi kicau mania terutama yang dilombakan. Murai batu Medan dari sisi fisik paling indah ekornya dan suara kicauan. Soal harga di pasaran harganya juga relatif mahal dan bervariasi dari Rp 5 jutaan hingga ratusan juta. kalau sudah menang lomba/kontes.
Habitat murai batu sebagian besar di hutan-hutan tropis yang lebat/rapat dan hutan sekunder. Makanan burung ini diantaranya serangga-serangga kecil seperti belalang, semut, ulat, cacing, larva dan sebagainya.
Ciri-ciri fisik murai batu, badan hampir seluruhnya hitam kecuali bagian bawah badan berwarna jingga. Badan berukuran sekitar 13-17 cm. Terdapat sedikit semburat warna biru di bagian kepala. Ekornya panjang dan tegak saat berkicau terutama yang jantan.
Baca Juga: Legamara, Makanan Tradisional Khas Kotagede Yang Sarat Makna
Murai batu jantan memiliki bentuk tubuh yang lebih besar di banding dengan betina. Suara yang jantan juga lebih keras dan bervariasi di banding betina.
Untuk membedakan murai batu jantan dan betina dewasa sangatlah mudah. Murai batu jantan biasanya memiliki tubuh lebih besar dibanding betina. Suara kicauan yang jantan juga lebih keras dan bervariasi daripada betina.
