Network
PORTAL JOGJA - Perkembangan mode jilbab dengan segala pernak-perniknya memang selalu menarik untuk disimak. Pada beberapa dekade silam, mode jilbab hanya terbatas.
Paling umum adalah jilbab segie mpat. Di waktu berikutnya muncullah jilbab instant yang menawarkan kepraktisan bagi pemakainya.
Belakangan, jilbab instan ini dikenal dengan nama bergo. Yang paling khas dari jilbab bergo ini adalah adanya tambahan bantalan busa di bagian depannya.
Baca Juga: Gempa Pagi Ini, Warga Terusik Kenangan 2006
Pada awal kemunculannya bergo diproduksi dengan ukuran relatif kecil, hanya menutup leher hingga dada bagian atas. Namun sekarang, seiring dengan trend busana muslim syar’I, bergo juga hadir lebih panjang dan lebar.
Tanpa mengurangi kepraktisan pemakaiannya, model bergo kini kebanyakan menutup dada dan pundak, serta menjuntai hingga lengan.
Beberapa alasan mengapa banyak muslimah termasuk anak-anak yang memilih bergo, antara lain bisa dipakai langsung tanpa perlu ribet menyematkan peniti ataupun jarum pentul, penggunaan yang praktis membuat pemakainya tak perlu waktu lama untuk mematut diri di depan cermin.
Baca Juga: Cerita Pasar Sepeda Bekas di Jogja Zaman Dulu
Dibandingkan pashmina maupun kerudung segiempat, bergo juga lebih fleksibel penggunaannya, terutama bagi pemakai yang aktif bergerak karena bergo tidak mudah berantakan. Sehingga bergo juga sangat cocok dipakai saat berolahraga.
Kelemahan bergo barangkali adalah pemakaian pada bentuk wajah bundar. Kadang, dengan memakai bergo, wajah akan terlihat lebih chubby. Tapi jangan kuatir, sekarang di pusat-pusat penjualan jilbab sudah banyak dijual bergo jenis antem yang merupakan singkatan dari anti tembem. Bergo jenis inilah yang banyak disukai perempuan, terutama ibu-ibu.
