PORTAL JOGJA - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengungkapkan, Indonesia menargetkan pada tahun 2030 tak ada lagi infeksi baru HIV di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Nadia Tarmidzi saat berbicara dalam webinar Hari AIDS Sedunia 2021 pada Senin 29 November 2021.
Dilansir dari Antara, selain menargetkan tidak ada lagi infeksi baru HIV, Indonesia pada 2030 juga menargetkan tidak ada kematian akibat AIDS, dan tidak ada diskriminasi pada ODHA atau Orang dengan HIV dan AIDS.
Baca Juga: Berhasil Tekan Pandemi Covid-19 Bupati Sleman Sampaikan Terima Kasih pada Tenaga Kesehatan
Nadia menyebutkan ketiga hal itu dapat dicapai jika 95 persen ODHA mengetahui status HIV-nya, 95 persen ODHA dalam pengobatan ARV, dan 95 persen ODHA viral load-nya tersupresi.
Lebih lanjut Siti Nadia Tarmidzi mengungkapkan, hingga tahun 2020 lalu, infeksi baru HIV di Indonesia lebih rendah 47 persen jika dibandingkan satu dasawarsa sebelumnya atau tahun 2010. “Kita harapkan dapat mempertahankan penurunan ini," ungkap Nadia seperti dikutip Antara.
Menurut Nadia, pada 2020 diperkirakan sebanyak 543.100 orang di Indonesia hidup dengan HIV. Sebanyak 30.100 orang dengan HIV di antaranya diperkirakan meninggal dengan jumlah kasus kematian yang dilaporkan sebanyak 10.103 kasus kematian.
Baca Juga: Uji Coba Layanan Lanjut Usia Terintegrasi di Gamping Kabupaten Sleman
Salah satu pengobatan yang diberikan untuk menekan jumlah virus HIV bagi ODHA adalah dengan Antiretroviral (ARV) untuk HIV.
Nadia menyatakan, sebanayk 149.883 orang pengidap HIV yang tersebar di 502 kabupaten kota di Indonesia telah mengakses pengobatan Antiretroviral (ARV) untuk HIV.