Network
PORTAL JOGJA – Tanggal 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia. Menyebut AIDS, tentu tak lepas dari HIV. Bahkan seringkali penyebutannya berbarengan sebagai HIV dan AIDS. Lantas apa bedanya?.
Dilansir dari Antara, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengungkapkan, HIV atau Human Immunodeficiency Virus merupakan suatu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
Sedangkan AIDS merupakan suatu kondisi ketika seseorang yang terinfeksi HIV makin parah dan mengalami beberapa gejala terjadinya infeksi oportunistik.
Baca Juga: Berhasil Tekan Pandemi Covid-19 Bupati Sleman Sampaikan Terima Kasih pada Tenaga Kesehatan
“Kalau kemudian bertambah berat tingkat keparahannya maka kita akan sampai pada kondisi yang kita sebut sebagai AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome,” ungkap Nadia Tarmidzi saat berbicara dalam Webinar Hari AIDS Sedunia 2021 Senin 29 November 2021.
“Jadi ada kumpulan-kumpulan gejala dan tanda yang merupakan tanda fisik atau terjadinya infeksi oportunis,” lanjutnya sambil menambahkan, virus HIV memanfaatkan kondisi tubuh yang lemah akibat menurunnya daya kekebalan yang kemudian menimbulkan gejala-gejala penyakit.
Nadia mengingatkan masyarakat bahwa saat seseorang tertular virus HIV, tidak langsung dapat dideteksi karena HIV melewati masa jendela atau window period.
Baca Juga: Uji Coba Layanan Lanjut Usia Terintegrasi di Gamping Kabupaten Sleman
“Walaupun virus itu sudah menginfeksi kita, tetapi ada yang namanya window periode. Di mana pada saat kita sudah terinfeksi virus HIV, pemeriksaan laboratorium itu masih negatif,” terangnya.
Lamanya periode jendela berbeda-beda, ada yang kurang dari satu bulan namun ada yang bahkan sampai tiga bulan.
