“Lonjakan kedua ini memengaruhi banyak anak, terutama mereka yang berusia di bawah lima tahun. Ini juga karena jumlah keseluruhan orang dewasa yang terinfeksi lebih banyak dan entah bagaimana orang berhenti mengikuti perilaku yang sesuai dengan Covid-19. Untungnya, anak-anak yang lebih kecil tidak terlalu menderita, tetapi bukan berarti mereka tidak menderita sama sekali,” ujar Dr A J Chitkara, direktur & HOD, pediatri di Max Super Speciality Hospital.
Dr. Sanjeev Bagai, seorang dokter spesialis anak senior memprediksi adanya kemungkinan strain mutan baru virus Covid-19 yang sifatnya lebih parah sehingga membuat kekebalan tubuh yang dimiliki anak menjadi tidak berfungsi.
Baca Juga: R.A. Kartini, Sosok Tokoh Pejuang Emansipasi di Tengah Budaya Patriarki
“Tahun lalu, di seluruh dunia, hanya sekitar 11 persen yang terkena Covid-19 adalah anak-anak. Tapi tahun ini, secara global, kami menyaksikan hampir 20-40 persen anak-anak di antara kasus-kasus positif,” ujar dr. Bagai.
“Kekebalan sel-T, kurangnya reseptor ace di saluran hidung di tenggorokan, dan protein pelindung lainnya sepertinya tidak bekerja,” lanjutnya.
Para dokter anak yang menangani pasien penderita Covid-19 memberikan tujuh gejala Covid-19 pada anak yang harus diwaspadai orang tua.
1. Demam Tinggi
2. Diare
3. Muntah
4. Sakit kepala atau pusing