Pantai Goa Cemara Mulai Didatangi Wisatawan

18 Juli 2020, 20:22 WIB
Pantai Goa Cemara, Bantul. /Bagus Kurniawan/(siti baruni)

PORTAL JOGJA - Menyusul dibukanya kembali Pantai Goa Cemara sejak awal Bulan Juli lalu, wisatawan sudah mulai berkunjung ke Pantai yang ada di Gadingsari Sanden Bantul itu.

Meski demikian, menurut anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Mino Raharjo Fajar Subektijumlah pengunjung yang datang belum seramai masa sebelum pandemi.

“Ada lah yang datang pakai motor, mobil, tapi kalau rombongan bus-bus itu belum,” kata Fajar pada PortalJogja.

Baca Juga: Kulon Progo Produksi Beras 40 Ribu Ton/Tahun, Stok DIY Aman

Pembukaan kembali Pantai Goa Cemara ini juga tetap mengikuti protokol kesehatan untuk pencegahan penularan Covid-19. Pengelola menurut Fajar telah memasang 14 wastafel umum yang disediakan bagi pengunjung untuk cuci tangan.

“Selain yang empatbelas itu, ada juga yang disediakan secara mandiri oleh pedagang,” terang Fajar menambahkan.

Meski telah dibuka kembali sejak awal Juli dan pengunjung juga sudah mulai berdatangan, namun belum semua pedagang berjualan kembali.

Baca Juga: Jadwal MotoGP Spayol, Mulai Latihan Bebas FP3 dan FP4 Hingga Kualifikasi

“Baru sekitar tigapuluh pesen lah warung yang buka,” kata Fajar sambil berharap situasi akan segera pulih dan ramai kembali.

Untuk masuk ke Pantai Goa Cemara, pengunjung yang telah membayar tiket di TPR tinggal membayar ongkos parkir sebesar Rp 3.000 untuk sepeda motor, Rp 5.000 untuk mobil dan Rp 20.000 untuk bus.

Beberapa aturan yang harus ditaati pengunjung selain mentaati pemeriksaan suhu tubuh, wajib mengenakan masker (lebih diutamakan memakan face shield), mencuci tangan di wastafel yang disediakan, menjaga jarak antar pengunjung, meminimalkan kontak fisik, memenuhi syarat bepergian yang berlaku dari daerah asal dan tidak dalam keadaan mengidap penyakit kronis.

Baca Juga: Besok Sore, Anakan Penyu akan Dilepas di Pantai Goa Cemara Bantul

Disinggung tentang kondisi gelombang yang agak tinggi sesuai dengan peringatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang adanya gelombang tinggi di pantai Selatan Jogjakarta, Fajar mengatakan biasanya gelombang tinggi terjadi pada saat pagi dan malam hari.

“Dan tidak sampai menjangkai gumuk kedua, sehingga relatif aman,” kata Fajar.

Meski demikian pengunjung tetap harus waspada dan mentaati aturan, seperti larangan mandi di pantai.

Baca Juga: Investasi Emas di Masa Pandemi, Ini Pilihannya

“Kalau ubur-ubur, sudah empat hari ini tidak nampak lagi kok,” imbuhnya. (*)

Editor: Bagus Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler