Cerita Sejarah Perang Bubat: Ambisi Patih Gajah Mada Taklukkan Pasundan dan Gagalnya Pernkahan Hayam Wuruk

- 3 November 2021, 07:27 WIB
Cerita Sejarh Perang Bubat: Ambisi Mahapatih Gajah Mada Taklukkan Kerajaan Pasundan
Cerita Sejarh Perang Bubat: Ambisi Mahapatih Gajah Mada Taklukkan Kerajaan Pasundan /goodreads.com

Dilansir portaljogja.com dari laman historia.com melihat kedatangan rombongan dari kerajaan Pasundan Mahapatih Gajahmada dengan cerdiknyan ambil keputusan kedatangan bahwa Dyah Pitaloka Citraresmi sebagai upeti untuk kerajaan Majapahit.

Kemudian justru Gajahmada asyik mengumpulkan pasukan jumlah besar menyerang rombongan pengantin

Pihak Kerajaan Pasundan tidak mau menerima sebutan Dyah Pitaloka sebagai upeti atau persembahan kepada Majapahit.

Kemudian mereka terpaksa melawan prajurit Majapahit yang jumlahnya tidak banyak. Kerajaan Sunda berjumlah sedikit yang berada di Pesanggrahan Bubat hingga terjadilah perang Bubat

Pihak Sunda yang tidak bisa menerima penghinaan itu akhirnya memutuskan untuk melawan meski jumlahnya tidak sebanyak pasukan Majapahit.Tentu serangan yang tidak seimbang ini menimbulkan banyak korban.

Baca Juga: 5 Obat Flu Alami yang Manjur, Minum Air Putih Dicampur Bubuk Kunyit, Perasan Jeruk Nipis dan Madu Murni

historia.com menyebut hal ini dinilai sebagai bentuk kelemahan Kerajaan Pasundan yang justru datang ke Majapahit antarkan Putri Dyah Pitaloka sebagai persembahan apalagi kerajaan tersebut wilayah tersisa yang belum ditaklukkan oleh Majapahit.

Dampak dari peristiwa itu pernikahan antara Hayam Wuruk dengan Dyah Pitaloka gagal akibat ambisi Mahapatih Gajahmada taklukkan Pasundan. Dikabarkan pula seluruh rombongan meninggal dunia hanya menyisakan Dyah Pitaloka.

Melihat situasi yang mengerikan itu, Dyah Pitaloka Citraresmi akhirnya memutuskan untuk mengakhiri nyawa sendiri (belapati) dengan menancapkan tusuk konde tepat di jantungnya. Pararaton menyebut Hayam Wuruk menikah dengan Indudewi (Paduka Sori). Adapun Gajah Mada amukti palapa atau berhenti menjabat sebagai patih.***

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: historia.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah