6 Falsafah Jawa yang Jadi Pegangan Presiden Kedua Indonesia HM Soeharto

- 15 Oktober 2021, 06:15 WIB
. Museum dan Monumen Tetenger Jenderal Besar HM Soeharto di Kemusuk, Sedayu Bantul. 6 Falsafah Jawa yang Jadi Pegangan Presiden Kedua RI HM Soeharto,
. Museum dan Monumen Tetenger Jenderal Besar HM Soeharto di Kemusuk, Sedayu Bantul. 6 Falsafah Jawa yang Jadi Pegangan Presiden Kedua RI HM Soeharto, /Visitingjogja.com

2. Hormat kelawan gusti, guru, ratu, lan karo wong tuwa

Ini artinya presiden Soeharto sangat berbakti kepada Tuhan yang Maha Kuasa, para guru, para ratu, dan sangat menghormati orangtua.

Yang dimaksud ratu dalam falsafah ini adalah pemimpin bangsa-bangsa selain Indonesia dalam konteks hubungan global.

3. Sa-sa-sa (Sabar, Saleh, Sareh)

Yang artinya adalah sabar, saleh, dan sareh. Yakni sabar, selalu taat beragama, lalu selalu berbuat kebijaksanaan.

Prinsip falsafah Jawa ini sering diterapkan Soeharto. Dalam menghadapi situasi apa pun harus selalu sabar, mendekatkan diri dengan Tuhan, dan selalu berperilaku arif.

4. Mikul dhuwur mandem jero

Artinya adalah menjunjung tinggi dan menanam dalam-dalam. Jadi ini adalah wujud bakti seorang anak kepada orang tuanya.

Seorang anak harus selalu menjaga nama baik kedua orangtua serta keluarganya.

Memendam dalam-dalam, artinya apabila orangtua punya kesalahan, maka harus dimaafkan. Jangan diungkit-ungkit.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah