2. Hormat kelawan gusti, guru, ratu, lan karo wong tuwa
Ini artinya presiden Soeharto sangat berbakti kepada Tuhan yang Maha Kuasa, para guru, para ratu, dan sangat menghormati orangtua.
Yang dimaksud ratu dalam falsafah ini adalah pemimpin bangsa-bangsa selain Indonesia dalam konteks hubungan global.
3. Sa-sa-sa (Sabar, Saleh, Sareh)
Yang artinya adalah sabar, saleh, dan sareh. Yakni sabar, selalu taat beragama, lalu selalu berbuat kebijaksanaan.
Prinsip falsafah Jawa ini sering diterapkan Soeharto. Dalam menghadapi situasi apa pun harus selalu sabar, mendekatkan diri dengan Tuhan, dan selalu berperilaku arif.
4. Mikul dhuwur mandem jero
Artinya adalah menjunjung tinggi dan menanam dalam-dalam. Jadi ini adalah wujud bakti seorang anak kepada orang tuanya.
Seorang anak harus selalu menjaga nama baik kedua orangtua serta keluarganya.
Memendam dalam-dalam, artinya apabila orangtua punya kesalahan, maka harus dimaafkan. Jangan diungkit-ungkit.