PORTAL JOGJA - Ekspansi yang dilakukan bangsa Turki mengalami kemajuan yang luar biasa, bahkan sampai wilayah Rusia dan Eropa Timur.
Seperti disampaikan Syafiq. A. Mughni dalam bukunya yang berjudul Sejarah Kebudayaan Islam di Turki (1996), yang dikutip portaljogja.com, hal ini terjadi, karena tangguhnya pertahanan Timur Tengah dari ancaman bangsa Turki.
Timur Tengah berusaha melakukan berbagai cara supaya wilayahnya tidak dijarah oleh bangsa asing. Meski bangsa Turki melakukan ekspansi di luar Timur Tengah. Mereka berusaha masuk ke wilayah ini dengan menetap di daerah perbatasan dan berhasil berasimilasi dengan penduduk setempat.
Baca Juga: Jejak Sejarah Bangsa Turki Sebelum Islam, Hidup Suka Mengembara dan Nomaden
Setelah berhasil menguasai sebagian wilayah Timur Tengah di perbatasan. Sekelompok bangsa Turki berupaya menetap di wilayah ini dan asimilasi dengan budaya setempat.
Saat berasimilasi kelompok ini lebih menyukai budaya maju yang lebih mereka kenal. Cara ini dilakukan untuk menahan masuknya kawan sesama bangsa Turki yang disebut masih belum berbudaya dan suka merusak.
Sikap yang dilakukan oleh kelompok Turki yang tersentuh budaya maju menguntungkan wilayah Timur Tengah. Sekelompok bangsa Turki yang mampu menciptakan budaya baru di Timur Tengah akhirnya membentuk sebuah kerajaan pada tahun 552 M.
Struktur organisasi yang dibentuk berasal dari suku-suku Nomad yang berbudaya menyebut dirinya "Goktruk" pada abad ke-6 Masehi, yang kemudian terkenal dengan nama Kerajaan Turki
Wilayah kerajaan Turki meliputi laut Hitam, perbatasan Mongolia selatan, serta China bagian utara. Pada perkembangannya kerajaan ini tidak memiliki pusat pemerintahan.
Mereka masih suka mengembara saat musim panas dan dingin hanya untuk mencari daerah gembala ternak. Mereka juga masih memiliki kepercayaan agama Syaman dan senjata berbahan metal.