Sejarah Tragedi Perang Bubat 1357 M, Penaklukan Kerajaan Pasundan Hingga Sayembara Melukis

1 November 2021, 05:36 WIB
Tragedi Perang Bubat terungkap jelas pada Kitab Pararaton. Tragedi Perang Bubat 1357 M, Penaklukan Kerajaan Pasundan Hingga Sayembara Melukis /historyofceribon.id

PORTAL JOGJA - Tragedi perang Bubat yang terjadi tahun 1357 M, adalah sebuah tragedi perang yang menewaskan rombongan pengantin dari kerajaan Sunda termasuk raja sunda linggabuana, Dyah pitaloka Citraresmi beserta keluarga besar pada masa pemerintahan raja Hayam Wuruk.

Dibalik peristiwa perang Bubat nan tragis telah banyak meninggalkan kisah cerita yang mengharukan, menyedihkan sedih berurai air mata. Kisah ini hingga sekarang tetap melengenda dikalangan masyarakat Jawa.

Peristiwa perang Bubat diawali penaklukan kerajaan Pasundan oleh Raja Hayam Wuruk (1350-1389), yang saat itu telah menguasai seluruh wilayah Jawa kecuali Kerajaan Pasundan. Namun menurut Kitab Nagarakertagama Gajah Mada berambisi kuat taklukkan kerajaan tersebut.

Baca Juga: Sejarah Polri, Nama Bhayangkara Dikenal Sejak Zaman Majapahit

Dilansir portaljogja.com cara penaklukannya dengan cara yang berbeda mempersunting putri Raja Sunda, Prabu Linggabuana, yang bernama Dyah Pitaloka Citraresmi.

Kisah cinta berawal dari sayembara melukis

Kisah cinta antara Hayam wuruk dan dyah pitaloka berawal dari sayembara melukis yang digelar raja Hayam Wuruk untuk mencari permaisuri. Hasil lukisan dari lomba sayembara tersebut diserahkan pada sang raja Hayam wuruk yang sedang mencari calon pemaisuri.

Dari deretah lukisan hasil sayembara tersebut rupanya lukisan Dyah Pitaloka putri raja Linggabuana dari kerajaan Sunda menarik perhatian Hayam Wuruk. Lukisan Dyah Pitaloka membuat raja membuat jatuh cinta pada pandangan pertama.

Baca Juga: Catat 6 Drama Korea Hits Sepanjang November 2021 di Viu, Penggemar Drakor Harus Tahu

Sejak itulah lukisan permaisuri Dysh Pitaloka terpilih menjadi calon permaisuri. Setelah mengadakan perundingan kedua keluarga kerajaan sepakat untuk menjodohkan keduanya dalam mahlai perkawinan

Dilansir dari laman historia.com setelah disepakati bersama Bhre Prabu yang menghendaki putri Sunda mengutus Patih Madhu, seorang mantri senior, untuk mengundang pihak Sunda. Maka rombongan Kerajaan Pasundan ke Majapahit.

Namun apa yang terjadi Gajah Mada yang menghendaki putri Sunda sebagai persembahan. Pihak Sunda tak setuju dan bertekad perang hingga terjadi pertempuran sengit dan banyak yang meninggal dari pihak Keluarga Pasundan maupun Majapahit tahun 1375 M.

Baca Juga: Tips Tidur Nyenyak Saat Hidung Tersumbat Karena Flu dan Pilek, Tidur Miring Hingga Mandi Air Hangat

Tragedi Perang Bubat terungkap jelas pada Kitab Pararaton dalam bentuk kronik sekitar 1474-1486, sedangkan bagian sastra sejarahnya antara 1500-1613. Naskah ini kali pertama diterbitkan J.L.A. Brandes, filolog asal Belanda, pada 1896, lengkap dengan terjemahan, catatan-catatan, dan komentar.***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: historia.com

Tags

Terkini

Terpopuler