Islamisasi Bangsa Turki, Butuh Waktu Hingga 3 Abad

23 Juni 2021, 12:40 WIB
Hagia Sophia di Istanbul Turki dibangun sejak tahun 537 M. /Foto : Freepik/

PORTAL JOGJA - Setelah berhasil mendirikan kerajaan kemudian kelompok bangsa Turki yang disebut Turkoman melakukan ekspansi ke Timur Tengah salah satunya ke wilayah Asia Kecil.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), sebelum dikenal sebagai Turki. Negara ini dinamakan Asia kecil atau Anatolia. Asia kecil bagian Turki yang terletak di Asia. Di wilayah ini Turkoman mengusir kekuatan Bizantium keluar dari Asia Kecil pada akhir abad ke XIII.

Dilansir Portaljogja dari buku Sejarah Kebudayaan Islam di Turki karya Syafiq. A. Mughni (1996), sebagian besar Turkoman di Turki Anatolia terdiri dari suku Oghuz yang berpusat kekuasaan di Anatolia bagian utara sekitar Tokat, Amasya dan Sivas.

Pendiri dinasti Turkoman bernama Danisymen yang datang ke Anatolia sebagai seorang Ghazi.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Pembatasan Mobilitas Masyarakat yang Berada di Zona Merah

Tidak hanya suku Turkoman di Anatolia juga terdapat suku Qoramaniyah menjadi bagian dari suku Ustmaniyyah. Begitulah sampai akhirnya kekaisaran Goktruk tahun 522 M- 745 M yang mempersatukan suku-suku Turki yang nomaden.

Penyebaran Islam di Turki

Pada perkembangan berikutnya Islam mulai tumbuh di kawasan Turki seiring kemajuan ekonomi. Penyebaran ajaran Islam terjadi setelah ada kontak dengan bangsa Arab.

Hal itu terjadi pada abad ke-7 yang saat itu adanya hubungan perdagangan dengan Bangsa Arab. Bangsa Arab sejak dahulu piawai dalam bidang perdagangan sebelum Islam. Mereka disebut memiliki peran penting dalam perdagangan di wilayah jalur sutera.

Baca Juga: Gajah Lapar di Thailand Jebol Rumah Warga Untuk Mencari Makanan

Bangsa Arab memperkenalkan Islam kepada bangsa Turki yang tinggal di selatan wilayah Asia Tengah, setelah adanya kontak dagang.

Cara yang dilakukan pedagang Arab hanya untuk memperkenalkan Islam kepada bangsa Turki dengan menembus rute-rute perjalanan baru.

Rute-rute perjalanan yang dibangun oleh pedagang Arab dengan tujuan memberikan manfaat bagi pengembangan Islam dan perdagangan. Cara  bangsa Turki mengenal Islam dari lewat perhatian budaya dan praktek agama yang dilakukan oleh bangsa Arab saat itu.  

Islamisasi  bangsa Turki melalui proses yang panjang. Mereka mengakui agama Islam setelah ditaklukkan oleh kaum Mukminin Arab. Itu terjadi saat mereka mencapai wilayah Amu Darya yang meliputi Afghanistan hingga Tajikistan tahun 651 M abad ke 7-8 Masehi.

Baca Juga: Pakar Penyakit Menular AS Sebut Varian Delta Covid-19 Jadi Ancaman Terbesar

Watak bangsa Turki yang keras yang dikenal orang nomaden tinggal di daratan Timur Tengah selama berabad-abad mereka membuat sulit ditundukkan.

Begitu kerasnya watak bangsa Turki, hampir 3 abad tetap tidak bisa menerima islamisasi dari bangsa Arab. Watak  bangsa Turki yang keras ini mendorong kekhalifahan Islam di bawah Dinasti Abbasiyah merengkrut orang-orang non Arab tahun 830 M.

Alasannya dijadikan sebagai prajurit budak atau Ghilman. Orang-orang ini sebagian besar terdiri dari kalangan bangsa Turki.

Cara tersebut berhasil terlihat banyak orang-orang Turki masuk Islam baik sebelum maupun sesudah menjadi tentara khalifah. Sejak itu pengaruh tentara-tentara di lingkungan istana Abbasiyah semakin menguat.

Baca Juga: Rumah Sakit di Singapura Beri Perpanjangan Waktu Kunjungan Bagi Pengunjung yang Telah Jalani Tes Covid-19

Pada perkembangan selanjutnya abad ke-11 sekolompok tentara Turki Sejuk di bawah pimpinan Tughril Beg,  berhasil merebut kota Baghdad dari Dinasti Buyid yang berpaham Syiah.

Namun pengaruh bangsa Arab melemah seiring redupnya kekuasaan kekhalifahan Abbasiyah. Pelan tapi pasti Bangsa Turki mulai menunjukkan kekuatan Islam baru.

Tahun 1037, Tughril Beg mendirikan Kesultanan Seljuk di Persia. Wilayah Kesultanan Turki makin meluas dari Hindu Kush hingga Anatolia Timur, kemudian meluas sampai Teluk Persia di Selatan.***

Editor: Siti Baruni

Sumber: Encyclopaedia Britannica Buku Sejarah Kebudayaan Islam di Turki

Tags

Terkini

Terpopuler