Lebih dari 1.600 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Protes Kuota Sekolah Kedokteran

- 20 Februari 2024, 15:00 WIB
Ilustrasi Stetoskop.
Ilustrasi Stetoskop. /Pixabay/StockSnap

PORTAL JOGJA – Lebih dari 1.600 dokter magang di rumah sakit besar Korea selatan melakukan mogok kerja pada hari ini Selasa 20 Februari 2024.

Aksi mogok kerja itu mereka lakukan sebagai protes atas rencana pemerintah yang akan menerima lebih banyak siswa di sekolah kedokteran.

Dilansir dari Reuters, rencana pemerintah yang akan menerima lebih banyak siswa di sekolah kedokteran itu telah memicu kekhawatiran akan penundaan operasi bedah dan perawatan pasien.

Baca Juga: Event Hari Ini di Yogyakarta, Ada Sarasehan Kethoprak di TBY

Disebutkan, pemerintah Korea Selatan dikabarkan ingin meningkatkan kuota penerimaan sekolah kedokteran sebesar 2.000 pada tahun ajaran 2025, dibandingkan dengan angka tahunan saat ini sekitar 3.000. Rencananya pada tahun 2035 akan ditambah lagi sebesar 10.000.

Sebagai bentuk protes, sekitar 6.400 dari 13.000 dokter dan dokter magang di rumah sakit besar mengajukan pengunduran diri.

Kementerian Kesehatan setempat juga melaporkan, sekitar 1.630 dari para dokter tersebut telah pulang pada pukul 11 ​​malam pada hari Senin 19 Februari 2024. 

Baca Juga: Perkemahan Bakti Saka Pariwisata Dukung Pengembangan Wisata Sleman

Perdana Menteri Han Duck-soo, yang memohon kepada para dokter untuk tidak menyandera nyawa dan kesehatan masyarakat, serta memerintahkan tindakan darurat seperti penggunaan telemedis, melakukan lebih banyak operasi di rumah sakit umum dan pembukaan klinik militer.

Sementara itu sekitar 76% warga Korea Selatan dilaporkan mendukung rencana penambahan jumlah mahasiswa kedokteran, di tengah kekhawatiran akan kekurangan dokter di bidang pediatri, unit gawat darurat, dan klinik di luar wilayah Seoul.***

Editor: Siti Baruni

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x