2 Orang Tersengat Ubur-ubur di Singapura

- 22 Juli 2020, 10:08 WIB
UBUR-UBUR ungu atau disebut ubur-ubur Mahkota yang ditemukan oleh Stephanie Paterson di Pantai Cronulla.*
UBUR-UBUR ungu atau disebut ubur-ubur Mahkota yang ditemukan oleh Stephanie Paterson di Pantai Cronulla.* /Facebook Byron Bay Community/.*/Facebook Byron Bay Community

PORTAL JOGJA - Kasus warga tersengat ubur-ubur tak hanya terjadi di pantai wilayah Indonesia. Kali ini terjadi di Singapura.

Dua orang dilaporkan diserang oleh ubur-ubur kotak di perairan Singapura. Mereka tersengat ubur-ubur kotak di pantai wiayah Sentosa, Pulau Lazarus, dan Pulau St John.

Satu korban berusia empat tahun tersengat di pantai Palawan di Sentosa dan satu korban lainnya, warga Australia Jade Dyson tersengat saat berenang di East Coast Park.

"Rasa sakitnya sungguh luar biasa. Saya tidak dapat menggambarkannya," kata Dyson, wanita 28 tahun yang bekerja di Singapura selama lima tahun seperti dikutip dari The Straits Times.

Dia mengaku segera mengangkat kepalanya dan keluar dari air ketika merasakan sakit di lengan dan kaki kirinya, lalu dia melihat tentakel menempel pada tubuhnya.

"Saya hampir tidak bisa berjalan dan sisi kiri tubuh saya kejang dan bergetar. Otot-otot saya terangkat, punggung bagian bawah saya terasa sakit sekali. Seluruh tubuh saya lumpuh," ujarnya.

Baca Juga: Tak Patuhi Aturan, Presiden Filipina Ancam Warga yang Ngeyel

Ketika pembengkakan mereda, Dyson melihat bekas bengkak akibat sengatan telah berubah menjadi warna ungu melintang di seluruh anggota tubuhnya.

Dia kemudian membenamkan diri dalam air panas selama beberapa jam untuk meringankan rasa sakit dan pergi ke Thomson Medical Center keesokan harinya.

Di sana, ia diberikan steroid dan antibiotik. Butuh sekitar tiga hingga empat pekan agar rasa sakitnya benar-benar hilang.

Menurut kelompok Konservasi Marine Stewards telah mengutus penasihat publik pada 18 Juli untuk memperingatkan orang agar tidak berenang di Sentosa, Pulau Lazarus, dan Pulau St John selama dua pekan setelah kemunculan ubur-ubur.

Baca Juga: Klepon, Makanan Tradional Dimata Turis Asing

Pihak Marine Stewards mengatakan hewan itu terlihat di East Coast Park pada Maret dan empat jenis ubur-ubur lainnya terlihat pada bulan ini di One Degree 15 Marina di Pulau Sentosa, Pulau Tuas dan Pulau Lazarus. Kemunculan ubur-ubur terbaru terjadi pada Jumat lalu di pantai Palawan di Sentosa.

Direktur kelautan pesisir di Nasional Parks Board (NParks), Karenne Tun mengatakan pihaknya mendapat laporan kemunculan ubur-ubur kotak tersebut.

Menurut dia, ubur-ubur kotak sangat berbisa dan sengatannya sangat menyakitkan serta menyebabkan hipertensi parah, nyeri punggung bawah, mual, serangan jantung dan bahkan kematian.

Baca Juga: Viral! Kue Klepon Tidak Islami, Ulah Atau Fakta?

Direktur Tropical Futures Institute di Universitas James Cook Singapura mengatakan ubur-ubur kotak mencakup spesies berbisa dan tidak berbisa. Ubur-ubur berbisa dapat ditemukan di daerah tropis di Indo-Pasifik, Australia, Filipina, Jepang, dan Kepulauan Melayu.

"Perubahan iklim dan perubahan arus telah memindahkan ubur-ubur kotak dari persebaran alami mereka," katanya. (****)

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Strait Times cnn indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x