Network
PORTAL JOGJA - Kue klepon tengah viral gegara ciutan di diakun Twitter, @Irenecutemom. Cuitan itu bunyinya "Kue klepon tidak islami. Yuk, tinggalkan jajanan yang tidak islami dengan cara membeli jajanan islami, aneka kurma yang tersedia di toko syariah kami."
Sontak ribuan komentar dan re-tweet berselieran sejak kemarin hingga hari ini, Rabu (22/7/2020).
Klepon sebagai jajanan tradisional di Indonesia banyak ditemui di berbagai daerah. Makanan yang terbuat dari beras ketan, gula kelapa dan parutan kelapa itu banyak ditemui di pasar-pasar.
Baca Juga: Bupati Kulon Progo Sutedjo: Pegawai Negeri Wajib Beli Cabai dari Petani
Kue klepon sebenarnya juga tidak hanya dikenal di Indonesia saja tapi juga warga keturunan Jawa di Suriname di Amerika Latin. Hal itu diungkapkan salah seorang warga Suriname yang ikut acara Diaspora Jawa di Yogyakarta.
Armen Karsoredjo warga Suriname yang telah tinggal di Belanda itu adalah generasi ketiga dari keluarga Karsoredjo asal Banyumas. Ia mengungkapkan di Suriname masih banyak makanan Jawa sepertti Gedang (pisang) goreng, cemplon (ketela), nogosari dan klepon.
"Ijih akeh neng Suriname panganan seko Jowo koyogedang goreng, telo goreng, nogosari, klepon, sego ingkung," kata dia dalam Bahasa Jawa ngoko.
Baca Juga: Viral! Kue Klepon Tidak Islami, Ulah Atau Fakta?
Hal senada juga diungkpkan Jos Rietveld, Otto Beajoun, Piet Munster dan Theo de Kogel asal Belanda. Dalam kunjungan ke Indonesia berkat persahabatan dengan para pecinta sepeda onthel, nereka bisa berkeliling Pulau Jawa hingga Bali.
Saat bertemu dan diskusi dengan pecinta sepea onthel di Candi Plaosan dekat Prambanan, salah seorang dari mereka mengungkapkan setiap acara pertemuan onthel disinggahi selalu ada makanan klepon yang ada parutan kelapanya.
