PORTAL JOGJA - Proses evakuasi warga sipil Ukraina untk keluar wilayah konflik terus dilakukan. Evakuasi dilakukan agar warga bisa keluar menuju wilaya aman atas konlik Rusia dengan Ukraina.
Ukraina untuk hari ketiga secara beruntun gagal mengamankan kesepakatan dengan Rusia untuk mendirikan koridor kemanusiaan. Hal itu dilakukan untuk mengevakuasi warga sipil yang terjebak di kota-kota Ukraina, kata Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk, Selasa.
"Hari ini, 19 April, sayangnya tidak ada koridor kemanusiaan," tulis Vereshchuk di akun Facebook.
Menurutnya, tembakan artileri terus memborbardir wilayah Donbas di Ukraina timur, lokasi yang dikatakan Presiden Volodymyr Zelenskyy Rusia meluncurkan serangan baru.
Baca Juga: Rusia Lancarkan Serangan ke Ukraina Timur, Serang Wilayah Donbas dan Instalasi Militer
Upaya untuk membuat rute aman bagi evakuasi warga sipil di Kota Mariupol yang terkepung seringkali gagal Kedua belah pihak saling menyalahkan. Rusia membantah telah menargetkan warga sipil.
"Menurut pihak Kota Mariupol, Rusia menolak menyediakan koridor jalan keluar bagi warga sipil menuju Berdyansk," katanya.
Vereshchuk menyebutkan "perundingan rumit" mengenai upaya pembentukan koridor kemanusiaan di wilayah selatan Kherson dan wilayah Kharkiv di Ukraina timur sedang berlangsung.
Sementara itu Layanan kesehatan Polandia memiliki kapasitas untuk merawat sedikitnya 10.000 tentara Ukraina yang terluka, kata Perdana Menteri Mateusz Morawiecki pada Selasa, saat Rusia meluncurkan serangan baru di Ukraina timur.