Komite Internasional Palang Merah (ICRC) memperingatkan pada Ahad bahwa penduduk kota menghadapi skenario terburuk, kecuali Moskow dan Kyiv setuju untuk mengizinkan akses bantuan kemanusiaan.
“P ada pukul 13:00 (waktu setempat), lebih dari 160 mobil pribadi berhasil berangkat dari Mariupol,” kata dewan kota di saluran Telegram seperti dikutip Aljazeera, Selasa, 15 Maret 2022.
Konvoi pengungsi telah melewati Kota Berdyansk dan sedang bergerak menuju Zaporizhzhia. Dewan Kota Mariupol terus mengamati terus pembukaan koridor kemanusiaan ini.
Upaya sebelumnya untuk membangun koridor kemanusiaan untuk memungkinkan warga sipil dievakuasi dan memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk, gagal karena gencatan senjata sebelumnya tidak tercapai.
Baca Juga: Daun Sirih Merah Potensial Percepat Penyembuhan Luka Akibat Diabetes
Penasihat Presiden Ukraina, Oleksiy Arestovych, mengatakan dalam wawancara yang disiarkan televisi pada Senin, lebih dari 2.500 penduduk Mariupol telah tewas.
Banyak orang terus berusaha mati-matian menghubungi kerabat terkasih mereka yang terperangkap di Mariupol.
Dmytro Gurin, seorang anggota parlemen Ukraina yang dibesarkan di Mariupol, mengatakan orang tuanya terjebak di sana. Terakhir kali dia berhasil menghubungi tetangga orang tuanya itu sekitar empat hari lalu.
"Kami berbicara selama 30 detik setelah mereka pergi ke suatu tempat yang memiliki sinyal. Ada beberapa tempat yang diketahui bisa menangkap sinyal," kata Gurin pada Kamis pekan lalu.
"Mereka mengatakan orang tua saya masih hidup, tinggal di ruang bawah tanah di bawah gedung apartemen mereka.