Network
PORTAL JOGJA - Presiden Vladimir Putin tetap bertahan menguasai wilayah Ukraina dengan merebut kota Mariupol. Apapun akan diilakukan pasukan Rusia untuk mempertahankan yang dianggapnya sebagai bagian wilayahnya.
Pasca genjatan senjata yang membumi hanguskan wilayah Mariupol tampaknya Putin belum puas dengan apa yang dicapai sekarang.
Bahkan penduduk setempat tetap bertahan tanpa aliran listrik dan air yang sudah dipastikan mati kelaparan.
Namun, penguasa Rusia tidak pedulikan itu semua justru serangan makin merajalela.
Dilansir portaljogja.com dari laman The Moskow Times juru bicara Kementerian Pertahanan Igor Konashenkov hal tersebut terjadi karena keengganan pihak Ukraina untuk mempengaruhi kaum nasionalis.
Apakah memperpanjang rezim diam. Keadaan itu membuat pasukan Rusia melakukan tindakan ofensif telah dilanjutkan pada pukul 18:00 waktu Moskow.
"Karena keengganan pihak Ukraina untuk mempengaruhi kaum nasionalis atau memperpanjang rezim diam, tindakan ofensif telah dilanjutkan pada pukul 18:00 waktu Moskow (15:00 GMT)," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Igor Konashenkov dalam sebuah video briefing.
Pasca melakukan gencatan senjata memberi kesempatan pihak Rusia membuka koridor kemanusiaan agar warga sipil keluar menyelamatkan diri mengungsi dari kawasan Mariupol.
Namun, entah bagaimana keadaan sebenarnya membuat warga sipil yang mampu keluar dari koridor kemanusiaan, karena populasi kota ini dipegang oleh formasi nasionalis.
