Network
PORTAL JOGJA - Krisis politik dari konflik Rusia dengan Ukraina belum usai meskipun invasi yang berlangsung selama lebih dari 2 pekan sejak 24 Februari 2022.
Masyarakat internasional mengecam keras invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.
Sejumlah negara Uni Eropa hingga Amerika Serikat dan Kanada serta seukutunya telah mengeluarkan pemberian sanksi ekonomi.
Namun sebaliknya Rusia tidak gencar menghadapi ancaman sanksi tersebut. Sebab Rusia juga memegang kunci perdagangan internasional untu minyak dan gas. Negara pimpinan Vladmir Putin itu menjadi pengekspor terbesar ke Eropa Barat.
Kini Rusia mengeluarkan daftar negara yang bukan menjadi negara sahabat dalam hubungan internasional.
Baca Juga: Kisah Pilu Atlet Ukraina Meraih Medali Paralimpiade Beijng, Ayahnya Jadi Tawanan Rusia
Kantor berita Rusia, TASS, melaporkan bahwa daftar negara tak bersahabat itu mencakup AS, Kanada, negara-negara Uni Eropa seperti Jerman, Prancis, Belanda, Inggris, Australia, Jepang, Singapura, Ukraina, Montenegro, Swiss, Albania, Andorra, dan Islandia.
Selanjutnya Liechtenstein, Monako, Norwegia, San Marino, Makedonia Utara, Korea Selatan, Mikronesia, Selandia Baru, dan Taiwan.
Negara-negara tersebut dinilai 'tak bersahabat' karena menjatuhkan sanksi terhadap Rusia sejak invasi militer di Ukraina.
Namun Rusia masih tetap memperbolehkan warga negara dan perusahaan swasta bla berhubungan dengan masyarakat internasional. Mereka dapat melakukan transaksi ekonomi dan perbankan menggunakan mata uang Rubel.
