PORTAL JOGJA – Pemerintah Prancis bertekad mengurangi sampah plastik hingga satu miliar item per tahun.
Untuk merealisasikannya, terhitung mulai Sabtu 1 Januari 2022 kemarin, Pemerintah Prancis memberlakukan pelarangan penggunaan plastik untuk mengemas buah dan sayuran.
Dilansir dari Al Jazeera, larangan itu terutama untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai karea polusi akibat sampah plastik secara global makin memburuk.
Dengan larangan yang dibuat pemerintahan Presiden Emmanuel Macron, daun bawang,wortel, tomat, kentang, apel,pir, dan sekitar 30 barang lainnya tidak bisa lagi dijual dalam plastik. Buah dan sayuran tersebut harus dibungkus dengan bahan yang dapat didaur ulang.
Baca Juga: Suhu Politik 2022 Bisa Panas: China Ancan Taiwan, Jawaban Taiwan Konflik Militer Bukan Jawaban
Meski begitu, plastik masih diperbolehkan digunakan untuk buah-buahan yang mudah rusak seperti beragam beri dan persik. Hanya saja secara bertahap juga akan dilarang penggunaannya di waktu mendatang.
Tak hanya buah dan sayur, bahkan majalah dan publikasi lain juga harus dikirim tanpa pembungkus plastic. Sementara restoran cepat saji tidak diizinkan lagi memberikan hadiah berupa mainan plastik kepada anak-anak.
Namun tak semua mendukung keputusan Pemerintah Prancis. Pelaku industri pengemasan Prancis mengatakan kecewa dengan aturan baru tersebut, terutama larangan penggunaan plastik daur ulang.
Kepala Asosiasi Interfel sektor buah dan sayur Laurent Grandin mengaku tidak pernah diajak berembug terkait hal tersebut.