Network
PORTAL JOGJA – Kecelakaan pesawat C-130 Angkatan Udara Filipina yang terjadi pada Minggu 4 Juli 2021 menewaskan 50 orang dari total 96 penumpang. Sebanyak 47 korban tewas adalah personel militer, sedang 3 lainnya adalah warga sipil di darat.
Dilansir dari Inquirer Juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina Mayor Jenderal Edgard Arevalo menyebutkan, pesawat C-130 itu membawa pasukan Angkatan Darat Filipina menuju Sulu untuk membantu memerangi terorisme.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat C-130 berusaha mendarat namun melewati landasan pacu bandara Jolo.
Dilansir dari Reuters, seorang juru bicara militer, Kolonel Edgard Arevalo, mengatakan tidak ada tanda-tanda serangan terhadap pesawat. Namun penyelidikan kecelakaan belum dimulai dan upaya difokuskan pada penyelamatan dan perawatan.
Baca Juga: Skotlandia Catatkan 3.000 Kasus Baru Covid-19, Naiknya Kasus Positif Diduga dari Ajang Euro 2020
Sementara itu, sebanyak 49 personel militer dikabarkan terluka. Satuan tugas gabungan Sulu dalam pernyataannya menyebutkan, sejumlah tentara terlihat melompat keluar dari pesawat menyelamatkan diri, sebelum pesawat menyentuh tanah.
Aksi itu akhirnya mampu menyelamatkan mereka dari ledakan yang disebabkan oleh kecelakaan pesawat.
Atas tragedy kecelakaan tersebut, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengunggah ucapan dukacitanya melalui akun Twitter-nya. “Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas jatuhnya pesawat militer di Pulau Jolo, Filipina, yang telah merenggut banyak nyawa,” tulis Menteri Retno Marsudi.
“Doa kami bersama para korban tragedi ini, serta mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai. Semoga cepat sembuh bagi yang terluka,” sambungnya.
Baca Juga: Kanselir Jerman Tegur PM Inggris Terkait Besarnya Jumlah Penonton Semi Final Euro 2020 di Wembley
