Network
PORTAL JOGJA – Ribuan orang menghadiri peresmian masjid baru di Taksim Square Istanbul oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Jum’at 28 Mei 2021 kemarin. Peresmian ini dilakukan saat Turki baru saja selesai memberlakukan lockdown secara ketat sejak 29 April 2021 hingga 17 Mei 2021 lalu.
Dilansir dari Al Jazeera, masjid baru yang sangat megah ini dibangun untuk memenuhi ambisi pemerintah Turki sejak tahun 1950-an untuk membangun tempat ibadah Muslim di alun-alun, yang sering dianggap sebagai simbol sekularisme pendiri Turki Mustafa Kemal Ataturk.
Pada peresmian tersebut, para jamaah yang hadir duduk di atas sajadah kertas sekali pakai. Sementara pekerja kota membagikan masker dan pembersih. Tampak ada sedikit jarak sosial di antara kerumunan yang ramai tersebut.
Baca Juga: Situasi Memburuk, Malaysia Putuskan Lockdown Total Usai Kasus Harian Pecah Rekor Lampaui 8.000 Kasus
Kedatangan Erdogan sendiri disambut dengan tepuk tangan jamaath saat dia melambai ke arah jamaah sebelum masuk dalam masjid. Salah seorang warga, Mehmet Ali Karahacioglu, warga berusia 68 tahun mengatakan telah menunggu lama untuk pembangunan masjid tersebut.
“Kami telah menunggu lama sekali untuk masjid ini,” lata Mehmet Ali Karahacioglu seperti ditulis Al Jazeera. Menurutnya tak ada yang bisa membangun masjid tersebut selain Erdogan.
“Tidak ada yang bisa melakukannya - hanya Erdogan. Dia pria yang spesial bagiku. Taksim Square sekarang memiliki pemandangan yang sangat indah - saya berharap mereka bisa membangun masjid ini 50 tahun yang lalu, ”katanya menambahkan.
Baca Juga: Malaysia Lockdown Nasional, Petugas Makam Kewalahan Kubur Jenazah
Sementara itu dalam pidatonya, Erdogan mengatakan dia berharap itu akan masjid tersebut dapat "menerangi” kota kita seperti lampu minyak selama berabad-abad mendatang. Taksim adalah titik fokus kehidupan di sisi Eropa, dimana Istanbul-Taksim terhubung dengan jalan perbelanjaan utama.
Pembangunan Masjid di Taksim Square sendiri sejak awal cukup kontroversial. Daerah tersebut awalnya adalah tempat bagi agama dan etnis minoritas Istanbul selama era Ottoman. Terdapat beberapa gereja di sekitarnya, termasuk gereja Ortodoks Yunani terbesar di kota itu. Namun hanya sedikit masjid besar.
