3. Mali
Mali adalah suatu negara Afrika yang yang kaya sumber daya alam. Pemimpin pertama setelah kemerdekaan, Modibo Keita, adalah seorang sosialis yang ingin melakukan nasionalisasi sumber daya alam negerinya, yang kebanyakan masih dikuasai Prancis sebagai sebagai negara yang sebelumnya meguasainya.
Mali juga mengalami kudeta militer. Penggantinya, Jenderal Moussa Traore, sempat menikmati dukungan awal dari warga, namun segera ketahuan bahwa ia lebih buruk daripada pendahulunya.
4. Guinea Ekuator
Negara Guinea Equatorial adalah suatu negara yang satu-satunya yang berbahasa Spanyol karena pernah menjadi koloni Spanyol. Ibukota pun bukan di benua Afrika, tapi di sebuah pulau kecil yang berjarak ratusan kilometer dari pantai.
Negara itu juga memiliki pemimpin yang terlama memimpin di Afrika, Teodoro Obiang, yang berkuasa selama lebih dari 40 tahun.
Sejarah kekacauan dimulai bahkan sejak negara itu meraih kemerdekaan. Setelah lepas dari Spanyol, pemimpin baru yang bernama Macias Nguema menjadikannya negara partai tunggal dan mengangkat dirinya menjadi Presiden seumur hidup. Setetah terjadi kudeta, banyak warga yang terusir dan mengalami genosida yang dilakukan Nguema.
Obiang sebenarnya masih keponakan Nguema. Ia pun terlibat mengawasi berbagai kejahatan yang dilakukan oleh pamannya. Selain itu, ia pun memutuskan untuk menerapkan cengkeraman pada ekonomi negara.
5. Republik Afrika Tengah
Nama negara Republik Afrika Tengah (Central African Republic, CAR) sebenarnya agak kurang tepat. Ya, CAR memang pernah menjadi republik dan sekarang lebih sebagai negara gagal.