Muslim di India Kekurangan Lahan Pemakaman, Penggali Kubur Bekerja 24 Jam!

- 1 Mei 2021, 12:09 WIB
ilustrasi kuburan.
ilustrasi kuburan. /Melissa Mullin/Unsplash

Kepala Penggali Kubur Mohammad Shameem mengatakan dia harus mengubur mayat, dengan ruang dan staf dengan harga tinggi.

“Kemarin ada 19 jenazah, tapi yang bisa kami tangani hanya 15,” ucapnya pada India Today dan dikutip Portaljogja.com.

Penggali kubur Mumbai bekerja dalam shift 24 jam saat jumlah kematian Covid-19 di India melonjak.

Dua atau tiga bulan setelah krisis Covid-19, Penggali Kubur Mumbai Sayyed Munir Kamruddin berhenti memakai alat pelindung diri dan sarung tangan.

"Saya tidak takut Covid-19, saya bekerja dengan keberanian. Ini semua tentang keberanian, bukan tentang ketakutan," kata pria berusia 52 tahun itu, yang telah menggali kuburan di kota selama 25 tahun kepada Reuters dan dikutip Portaljogja.com.

Kamruddin mengatakan dia dan rekan-rekannya bekerja 24 jam untuk mengubur korban Covid-19.

“Ini satu-satunya tugas kami. Mengambil jenazah, mengeluarkannya dari ambulans, dan kemudian menguburkannya,” ujar Kamruddin.

Meskipun saat ini di tengah bulan puasa umat Islam di bulan Ramadhan, Kamruddin mengatakan bahwa pekerjaannya menggali tanpa henti dan cuaca yang panas telah mencegahnya untuk berpuasa.

“Pekerjaan saya sangat keras. Saya merasa haus akan air. Saya perlu menggali kuburan, menutupinya dengan lumpur, perlu membawa mayat. Dengan semua pekerjaan ini, bagaimana saya bisa berpuasa” ujar Kamruddin.

“Kepercayaan kami pada masjid kami sangat kuat. Pemerintah tidak akan memberi kami apapun. Kami bahkan tidak menginginkan apa pun dari pemerintah,” ujar Kamruddin.

Halaman:

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x