PORTAL JOGJA - Setidaknya 44 orang tewas di sebuah festival api unggun keagamaan yang terlalu ramai di Israel pada hari Jumat.
Peristiwa ini digambarkan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai "bencana berat".
Kehancuran terjadi ketika puluhan ribu orang Yahudi ultra-Ortodoks berdesak-desakan ke makam Galilea abad ke-2 Rabbi Shim Bar Yochai untuk peringatan tahunan Lag B'Omer.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Tahap ke-10 dari Sinovac Hari Ini Tiba di Indonesia
Peringatan tahunan ini mencakup doa sepanjang malam, lagu-lagu mistis dan tarian.
Saksi mata mengatakan orang-orang sesak napas atau terinjak-injak di lorong yang penuh sesak, beberapa pergi tanpa diketahui.
Setelah peristiwa itu terjadi, sistem peringatan pun berbunyi yang menyatakan imbauan untuk membubarkan diri.
Baca Juga: Brasil Lampaui 400.000 Kematian Akibat Covid-19, Jadi Kedua Terbanyak Sesudah Amerika Serikat
Pengumuman pembubaran ini karena terdapat kerumunan besar orang yang memadati lereng Gunung Meron, dan hal itu merupakan pembangkangan terhadap kebijakan Covid-19.