Asosiasi Orang Tua Siswa di Malaysia Serukan Sekolah Tetap Buka Meski Khawatir Covid-19

- 30 April 2021, 11:00 WIB
Ilustrasi, asosiasi orang tua siswa di Malaysia berharap sekolah tetap buka.
Ilustrasi, asosiasi orang tua siswa di Malaysia berharap sekolah tetap buka. /- Foto : Freepik/

PORTAL JOGJA – Dua asosiasi orang tua siswa di Malaysia menyerukan agar sekolah tetap buka meski mereka juga mengaku khawatir atas munculnya kasus Covid-19 di sekolah dalam dua minggu terakhir.

Dilansir dari Malay Mail, Ketua Parents Action Group for Education (PAGE) Datin Noor Azimah Abdul Rahim mengatakan, sekolah tetap menjadi pilihan teraman bagi keluarga pekerja yang tidak mampu membayar tempat penitipan anak untuk anak-anak mereka.

Selain itu, menutup ruang kelas juga akan membuat anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah akan tertinggal jauh dalam pendidikan mereka, karena sebagian besar tidak mampu membeli peralatan untuk pembelajaran online.

Baca Juga: Gara-Gara Nama Kuda, Perempuan Ini Dicurigai Sebagai Calon Teroris dan Harus Berurusan Dengan Interpol

“Selama ada guru yang menjalankan sekolah, mereka harus tetap buka karena tidak semua orang tua dapat berada di rumah bersama anak-anak mereka,” tegas ketua PAGE dalam pernyataan tertulisnya seperti dikutip Portal Jogja dari Malay Mail.

Sementara itu, Ketua Melaka Action Group for Parents in Education (Magpie) Mak Chee Kin yang aktif menentang pembukaan kembali sekolah bulan lalu mengatakan, pihaknya mempercayai profesionalisme pemerintah untuk menjamin keselamatan anak-anak mereka.

“Kami harus mengukur situasinya secara realistis sekarang. Kita serahkan pada profesionalisme Kementerian Kesehatan dan Kementerian Kesehatan,”kata Mak Chee Kin. "Percayalah bahwa mereka memiliki SOP dalam menilai situasi dalam memutuskan tingkat penyebaran," imbuhnya.

Baca Juga: Ilmuwan Polandia Temukan Mumi Mesir Pertama di Dunia yang Sedang Hamil

Hingga pekan lalu Kementerian Kesehatan mengatakan telah mendeteksi lebih dari 30 cluster dengan 1.420 kasus yang melibatkan subkategori sekolah atau institusi di bawah Kementerian Pendidikan dari sejak 1 Januari hingga 20 April 2021.

Hal itu lantas memicu ketakutan di antara orang tua dan mendorong beberapa sekolah untuk tutup kembali. Namun, data menunjukkan cluster tidak lahir dari dalam ruang kelas.

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: Malay Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x