Network
PORTAL JOGJA – Susan Govindasamy, perempuan berusia 57 tahun dari Bolton, Manchester, Inggris tak menyangka gara-gara nama kudanya, ia harus berurusan dengan Interpol dan transaksinya sebuah bank dibekukan sementara.
Dilansir dari The Sun, Susan Govindasamy tak bisa berkata apa-apa ketika dia mengetahui pembayaran sebesar 500 poundsterling kepada seorang teman pelatih kuda di PayPal untuk sementara dibekukan karena nama transaksinya.
Susan membayar uang tunai untuk menutupi biaya "Horse Bootcamp" untuk kuda Arab berusia sembilan tahun bernama Isis miliknya. Di sinilah awal masalahnya.
Baca Juga: India Catat Rekor Baru Covid-19, Makin Tragis, Pasien Rumah Sakit Terpaksa Berbagi Tempat
Susan membayar melalui transfer bank dan menulis ‘dana untuk Isis’, yang merujuk pada nama kudanya. Ia tak menyadari apa pun sampai akhirnya tiga hari kemudian sang kawan mengatakan belum menerima uang, ia melihat status pembayarannya ditangguhkan.
Terlebih saat Paypal menghubunginya, ia baru menyadari bahwa memang ada masalah. Ia dicuriagi sebagai calon teroris karena pada transfernya ia menulis 'dana untuk Isis'.
Susan yang sebelumnya memiliki kuda bernama Firaun dan Nefertiti mengatakan, ia terpaksa menjelaskan kepada PayPal dan Interpol bahwa dia membayar untuk pelatihan kudanya dan tidak mendanai terorisme.
Suzan mengaku bahkan harus memberikan paspor hewan peliharaannya untuk membuktikan bahwa Isis memang nama aslinya dan menandatangani pernyataan yang mengonfirmasi bahwa dia tidak memiliki hubungan dengan kelompok teror yang terkenal itu.
Baca Juga: Amerika Minta Warganya Tinggalkan India Secepatnya di Tengah Badai Covid-19
Kejadian tersebut menjadi pembelajaran buat Susan. "Saya agak ceroboh, ada banyak hal yang telah saya lakukan dan suami saya berkata ia tidak percaya saya telah melakukan itu," kata Susan.
