Perayaan Umat Yahudi di Israel Berujung Maut, 44 Orang Tewas dan Ratusan Lainnya Terluka

- 30 April 2021, 18:48 WIB
Perayaan tahunan Yahudi Lag Baomer di Israel berujung bencana, dikabarkan korban tewas capai 44 warga.
Perayaan tahunan Yahudi Lag Baomer di Israel berujung bencana, dikabarkan korban tewas capai 44 warga. /Reuters/Stringer/

Setelah massa membubarkan diri, terlihat Helikopter mengangkut orang-orang yang terluka ke rumah sakit. Petugas militer pun diterjunkan untuk melaksanakan operasi pencarian dan penyelamatan.

Petugas medis mengatakan 103 orang telah terluka karena terinjak-injak. Korban termasuk anak-anak, kata saksi mata.

Menurut video pengamatan, peristiwa ini terjadi di salah satu bagian pria. Pada perayaan ini, wilayah pria dan wanita dipisahkan.

"Kami akan masuk ke dalam untuk menari dan sebagainya dan tiba-tiba kami melihat paramedis dari (layanan ambulans) MDA berjalan, seperti pertengahan CPR pada anak-anak," kata Shlomo Katz, 36, kepada Reuters. Dia kemudian melihat ambulans keluar satu demi satu.

Sementara itu, pada Video yang diposting di media sosial menunjukkan adegan kacau ketika pria Ultra-Ortodoks bertepuk tangan melalui celah dalam lembaran besi bergelombang robek untuk melarikan diri dari peristiwa tersebut.

Bahkan pada video tersebut terlihat mayat-mayat berbaring di tandu dan di koridor, ditutupi selimut foil.

Seorang juru bicara kepolisian mengatakan kapasitas keseluruhan di Gunung Meron mirip dengan tahun-tahun sebelumnya tetapi daerah api unggun kali ini dipartisi sebagai tindakan pencegahan Covid-19.

Karena kebijakan itu, mungkin telah menciptakan titik-titik tersedak yang tak terduga pada lalu lintas kaki, kata media Israel.

Seorang peziarah yang memberikan namanya sebagai Yitzhak mengatakan kepada Channel 12 TV, "Kami pikir mungkin ada peringatan (bom) atas paket yang mencurigakan. Tidak ada yang membayangkan bahwa ini bisa terjadi di sini. Bersukacita menjadi berkabung, cahaya besar menjadi kegelapan yang dalam."

"Rabbi Shimon sering mengatakan bahwa dia bisa membebaskan dunia ... Jika dia tidak berhasil membatalkan dekrit ini pada hari permusyaannya, maka kita perlu melakukan pencarian jiwa yang nyata."

Halaman:

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah