470 Orang Aborigin Meninggal Dunia Dalam Tahanan di Australia, Ratusan Orang Protes Keras!

- 11 April 2021, 19:07 WIB
ilustrasi protes terhadap kematian orang Aborigin di Australia,”Mungkin saya akan merayakan ketika Australia berhenti menahan anak Aborigin berusia 10 tahun di penjara”
ilustrasi protes terhadap kematian orang Aborigin di Australia,”Mungkin saya akan merayakan ketika Australia berhenti menahan anak Aborigin berusia 10 tahun di penjara” /Bagus Kurniawan/Instagram Sally Rugg

Baca Juga: Arab Saudi Eksekusi Hukuman 3 Tentara Karena Pengkhianatan Tingkat Tinggi, Ada Apa?

Sejak laporan itu dikeluarkan 30 tahun lalu, ada 339 rekomendasi yang telah diberikan, namun hanya sedikit yang telah dilakukan.

“Kami meminta Perdana Menteri untuk bertemu langsung dengan kami pada peringatan 30 tahun untuk mendengar cerita kami, untuk melihat rasa sakit kami, tetapi yang terpenting kami menginginkan jawaban,” ujar NATSILS.

Para pengunjuk rasa di kota-kota besar tersebut membawa papan dan tulisan dengan tagar Black Lives Matter dan bendera Aborigin.

Baca Juga: Wapres Ma’ruf Amin Terkait Larangan Mudik : Mudik atau Silaturahim itu Sunah, Tetapi Ada Bahaya

“Polisi dengan sengaja menargetkan orang-orang saya, mereka memangsa orang-orang saya, mereka menguntit orang-orang saya dan mereka membunuh orang-orang saya! Ketika kita meninggalkan pintu depan kita, kita berpotensi menjadi kematian berikutnya dalam tahanan! Berhenti mengunci kami! Berhenti membunuh kami!” ungkap penulis Ronnie Gorrie yang merupakan keturunan Aborigin.

“Sangat berharap kita akan melihat curahan kesedihan dan kenangan yang sama bagi 474 orang Aborigin dan Penduduk Pribumi Selat Torres yang kematiannya kematian dalam tahanan membawa duka hari ini pada peringatan 30 tahun Royal Commision, sama seperti kesedihan yang terjadi pada kematian keluarga Inggris yang berusia 99 tahun yang merupakan penjajah,” ujar aktivis Sally Rugg di Twitter.

Baca Juga: Tiga Kota Ini Jadi Pilihan Boy William Untuk Gelar Pernikahan Pertengahan Tahun Ini

Australia memang tidak memiliki perjanjian dengan penduduk Pribumi.

Permukiman Inggris di koloni tersebut didasarkan pada konsep hukum bahwa tanah dapat diperoleh dengan penyelesaian.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah