PORTAL JOGJA - Negara Tanzania baru saja melantik Presiden Wanita Pertama, Samia Suluhu Hassan pada Jumat, 19 Maret 2021. Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris mengucapkan selamat kepada presiden wanita I Tanzania, negara yang terletak di kawasan Afrika Timur
Samia adalah kepala negara wanita pertama di negara berpenduduk 58 juta. Sebelumnya ia menjadi Wakil presiden sejak 2015. Samia memberikan pidato singkat dengan nuansa yang masih berkabung setelah dia dilantik.
"Inilah saatnya mengubur perbedaan kita, dan menjadi satu bangsa," kata Samia dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: 6 Manfaat Bermain Catur Yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Meningkatkan Daya Ingat
Baca Juga: Rohimah Mantan Istri Pertama Kiwil dan Eva Belisima Mantan Istri Ketiga Kiwil Liburan Bareng di Bali
Setelah pelantikan Wakil Presiden AS Kamala Harris langsung mengucapkan selamat kepada presiden baru Tanzania Samia Suluhu Hassan, wanita pertama yang memegang presiden di negara itu.
Kamala Harris mengatakan Amerika Serikat siap untuk memperkuat hubungan antara kedua negara. Harris, wanita pertama dan orang kulit berwarna pertama yang menjabat sebagai wakil presiden AS, membuat komentar dalam sebuah unggahan di Twitter.
"Mengirimkan harapan terbaik kepada @SuluhuSamia setelah dia mengambil sumpah sebagai Presiden baru Tanzania - wanita pertama yang akan memegang jabatan itu. Amerika Serikat siap bekerja dengan Anda untuk memperkuat hubungan antara negara kita," tulisnya dikutip dari Reuters.
Samia Saluhu Hassan yang telah menjadi wakil presiden sejak 2015, pada Jumat mendesak rakyat negara itu untuk bersatu dan menghindari menuding setelah kematian John Magufuli, pendahulunya yang meragukan Covid-19.
Dalam pelantikan tersebut, Samia tak lupa meminta agar warganya bisa bersatu dan berhenti untuk saling menyalahkan atas kematian presiden sebelumnya yang skeptis terhadap Covid-19.
Dalam pidatonya Samia menyampaikan sebuah pidato persuasif.
"Ini bukan waktunya untuk menuduh, tapi ini adalah waktu untuk berpegangan tangan dan bergerak maju bersama," katanya.
"Inilah saatnya mengubur perbedaan kita, dan menjadi satu bangsa," ucap Sami.
Hal tersebut disampaikan oleh Samia usai penduduk Tanzania terpolarisasi saat masa kepemimpinan John Magufuli. Pernyataan tersebut muncul agar menghilangkan suasana ketidakpastian nasional yang berkembang setelah Magufuli, yang dikritik oleh lawannya sebagai tokoh yang memecah belah dan otoriter, menghilang dari pandangan publik selama 18 hari sebelum kematiannya diumumkan.
Ketidakhadirannya dari kehidupan nasional menimbulkan spekulasi bahwa dia sakit kritis akibat Covid-19.
Namun, Samia membantan hal tersebut dan mengabarkan bahwa Magufuli meninggal akibat penyakit jantung.
"Magufuli meninggal karena penyakit jantung," kata Samia saat mengumumkan kematiannya pada hari Rabu sebelumnya.
Dia mengatakan tantangan pertama yang dihadapi Samia adalah keputusan apakah akan membeli vaksin Covid-19. Meski di bawah pemerintahan sebelumnya, pemerintah telah mengatakan tidak akan mendatangkan vaksin apa pun sampai para ahli di negara itu telah memeriksanya.
Dalam kesempatan itu Samia Suluhu Hassan mengatakan bahwa negara harus bersatu dan menghindari saling tuding setelah kematian John Magufuli, Mantan Presiden sebelumnya yang skeptis terhadap Covid-19.
Baca Juga: Sydney Australia akan Menghadapi Banjir Terparah Dalam 60 Tahun Terakhir, Berikut Cuplikan Videonya
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memberikan ucapan selamat kepada Samia dan mengatakan dia berharap dapat bekerja dengannya untuk menjaga orang-orang tetap aman dari Covid-19.
Tanzania berhenti melaporkan data virus korona pada Mei tahun lalu, yang sempat membuat WHO resah dan khawatir.
Para pengamat mengatakan bahwa Samia juga akan memiliki tugas untuk memulihkan negara yang terpolarisasi selama Magufuli menjabat.
Selain itu Samia mungkin akan menghadapi tantangan saat membangun basis politik untuk memerintah.
Hal ini mengingat banyak faksi-faksi politik yang bersaing untuk meraih keunggulan setelah Magufuli memusatkan kekuasaan di sekitar dirinya.
Baca Juga: AstraZeneca Bantah Vaksin Covid-19 Mengandung Babi, MUI Sebut Hukumnya Mubah Digunakan
Kantor Perwakilan Dagang A.S. memimpin upaya AS untuk menjalin kemitraan perdagangan dan investasi baru dengan Komunitas Afrika Timur, sebuah organisasi regional yang mencakup Burundi, Kenya, Rwanda, Sudan Selatan, Tanzania, dan Uganda.
Total perdagangan antara kedua negara adalah 462 juta dolar ( Rp6,6 triliun) pada 2019. Investasi asing langsung AS (FDI) di Tanzania adalah 1,5 miliar dolar (Rp 21,3 triliun) pada 2019, meningkat 5,2 persen dari 2018, menurut data pemerintah AS.
Ia pun meminta negara Afrika Timur itu untuk jauh melihat ke depan dengan menyambutnya dengan penuh harapan dan keyakinan.
Saat dilantik menjadi presiden, ia mengenakan jilbab merah. Dia mengucapkan sumpah jabatannya di atas Alquran dalam sebuah upacara di State House di ibukota komersial Dar es Salaam.***