Network
PORTAL JOGJA - Sebuah helikopter pribadi jatuh pada hari Minggu sore,7 Maret 2021 di Normandia, Perancis. Kecelakaan helikopter tersebut menewaskan seorang Konglomerat Perancis, Olivier Dassault, ahli waris dari Dassault Aviation, dan seorang pilot.
Konglomerat Olivier Dassault populer di Perancis bukan hanya karena ia seorang milyader, namun karena ia juga seorang politisi dan merupakan anggota parlemen dari partai konservatif Les Republicains sejak tahun 2002.
Kematian pria yang juga membangun pesawat perang Rafale dan memiliki surat kabar Le Figaro ini menarik simpati dari kalangan atas Perancis.
“Olivier Dassault mencintai Prancis. Kapten industri, pembuat undang-undang, pejabat terpilih lokal, komandan cadangan di angkatan udara. Selama hidupnya, dia tidak pernah berhenti melayani negara kita, untuk menghargai asetnya. Kematiannya yang tiba-tiba adalah kerugian besar,” tulis Presiden Emmanuel Macron melalui akun Twitternya.
Dassault meninggal pada usia 69 tahun. Menurut majalah Forbes, ia dan 3 saudaranya dianggap sebagai orang terkaya dunia ke-361 dengan jumlah kekayaan sekitar 6 miliar Euro atau sekitar Rp.102 trilyun lebih. Mereka mewarisi kekayaan dari kerajaan Dassault yang bergerak dalam bidang dirgantara.
Kakeknya adalah Marcel Dassault, pendiri Dassault Aviation yang mulai membuat baling-baling pesawat ketika Perang Dunia Pertama. Peran ini dilanjutkan oleh Serge Dassault, ayah dari Olivier yang mengembangkan perusahaan ini sehingga lebih maju lagi.
Olivier dan ketiga saudaranya mewarisi kekayaan dari Serge pada tahun 2018. selain perusahaan dirgantara, mereka juga memiliki perusahaan perangkat lunak, Dassault Software, dan kebun anggur.
Sebelum menjadi politisi, Olivier adalah presiden strategi dan pengembangan dari Dassault Aviation dan Dassault Software.
