Baca Juga: 13 Korban Longsor di Nganjuk Sudah Ditemukan, 6 Orang Masih dalam Pencarian
Untungnya, Israel, yang program vaksinasi massalnya berlangsung cepat dan luas, mendapat tekanan dari kelompok hak asasi dunia untuk berbuat lebih banyak untuk memastikan vaksin Covid-19 mencapai warga Palestina di wilayah yang direbutnya dalam perang 1967.
COGAT, badan militer Israel yang menjalankan urusan sipil di wilayah Palestina yang diduduki Israel mengatakan bahwa dosis Sputnik V sedang ditransfer dari Otoritas Palestina di Tepi Barat ke Gaza.
Penundaan akibat pencekalan Israel itu merupakan tantangan yang dihadapi warga Palestina dalam memvaksinasi warga di Tepi Barat dan Gaza, dua wilayah yang secara geografis terbagi menjadi rumah bagi 5,2 juta warga Palestina.
Israel mengontrol semua titik masuk dan keluar ke Tepi Barat dan sebagian besar perbatasan pesisir dan darat di Jalur Gaza.
Otoritas Palestina mengatakan akan membagi pasokan vaksinnya dengan Gaza. Sedikitnya ada dua juta warga Palestina di Gaza yang dikuasai oleh Hamas.
Penerimaan vaksin Covid-19 Sputnik V Rusia ini adalah pertama kalinya Gaza menerima Vaksin.
Palestina berharap untuk memvaksinasi sekitar 20% populasi dengan dosis yang disediakan di bawah skema Covax internasional, yang didukung oleh WHO.
Covax telah mengatakan bahwa Tepi Barat dan Gaza akan mendapatkan 240.000 dosis awal vaksin AstraZeneca, dan 37.440 dosis vaksin Pfizer-BioNTech, yang diperkirakan akan tiba pada akhir Februari.