Abramovich Muncul Lagi Saat Perundingan Ukraina dan Rusia di Turki, Ini Perannya

30 Maret 2022, 13:49 WIB
Roman Abrahamovich. /tangkapan layar Instagram @romanabrahamovichofficial.

PORTAL JOGJA - Pengusaha Rusia Roman Abramovich yang saat ini jadi negosiator perdamaian Ukraina diduga mengalami keracunan setelah pertemuan di Kyiv Ukraina.

Abramovich yang menerima permintaan Ukraina untuk membantu menegosiasikan agar diakhirinya invasi Rusia ke Ukraina. Selain dia, ada dua anggota senior tim Ukraina diduga turut keracunan kata laporan Wall Street Journal (WSJ) sebelumnya.

Pejabat Ukraina menuangkan air dingin pada laporan tersebut. Ditanya tentang dugaan keracunan, negosiator Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan "ada banyak spekulasi, berbagai teori konspirasi".

Rustem Umerov, anggota lain dari tim perunding, mendesak orang untuk tidak mempercayai "informasi yang belum diverifikasi".

Baca Juga: Aksi Badan Amal Dunia Bantu Pengungsi Ukraina di Tengah Invasi Rusia

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba kemudian mengatakan dalam sebuah wawancara di televisi nasional bahwa "semua orang haus akan berita dan sensasi".

Pada perundingan berikutnya, negosiator dari Rusia dan Ukraina pada Selasa di Istanbul, Turki telah muncul kembali. Ia melakukan perundingan secara tatap muka, yang diwarnai dengan kemunculan tak terduga Roman Abramovich.

Miliarder Rusia itu saat ini dikenai sanksi oleh negara-negara Barat terkait invasi Rusia ke Ukraina.

Kedua tim perunding duduk berhadap-hadapan di meja panjang di kantor presiden Turki, seperti yang terlihat dalam gambar video dari kantor tersebut.

Baca Juga: NU dan Muhammadiyah Diperkirakan Bakal Beda Awal Puasa 1 Ramadhan, Kemenag Lakukan Rukyat

Berbagai tanda bermunculan sejak awal perang bahwa Abramovich berupaya mendorong perundingan.

Sebelumnya ia melakukan kunjungan ke Ukraina, Rusia, Turki dan Israel. Dua kapal pesiar mewah miliknya ditambatkan di daerah wisata Turki dan kehadiran Abramovich membuat terkejut setidaknya satu diplomat Ukraina.

Moskow mengatakan sang miliarder berada di forum tersebut tidak sebagai perunding resmi, melainkan hanya perantara.

Juru bicara Abramovich tidak menjawab permintaan komentar.

Sementara itu, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan perundingan delegasi dua negara tersebut membahas jaminan keamanan serta soal pengaturan gencatan senjata bagi upaya penyelesaian masalah-masalah kemanusiaan.

Baca Juga: Monyet Ekor Panjang di Gunungkidul Yogyakarta Mulai Serang Kebun dan Ladang Warga

Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin --kantor presiden Rusia, mengatakan bahwa Rabu (30/3) baru bisa diketahui apakah perundingan pada Selasa menjanjikan kemajuan.

Turki, anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) serta memiliki perbatasan maritim dengan Ukraina dan Rusia di Laut Hitam, punya hubungan baik dengan kedua negara.

Turki telah menawarkan diri sebagai penengah konflik negara-negara tersebut.***

 

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler