Lockdown Hari Pertama di Malaysia, Kasus Harian Baru Covid-19 Lebih Besar Daripada di India Per Kapita

2 Juni 2021, 09:46 WIB
Malaysia berlakukan total lockdown mulai besok 1 Juni 2021 untuk menekan laju pennyebaran infeksi virus Covid-19 /Bagus Kurniawan/Twitter Noor Hisham Abdullah

PORTAL JOGJA - Malaysia memutuskan untuk melakukan lockdown total secara nasional yang berlangsung mulai dari tanggal 1 Juni 2021.

Menurut laporan dari Channel News Asia dan dikutip Portaljogja.com, kasus harian baru covid-19 yang tercatat di Malaysia lebih besar daripada kasus harian baru covid-19 di India, pada perhitungan berbasis kapita.

Pada Selasa 1 Juni 2021 ketika lockdown total nasional bermula di Malaysia, jalan-jalan utama menjadi sepi.

Malaysia melakukan lockdown total nasional gelombang ketiga setelah kasus covid-19 melonjak drastis dan mencapai rekor dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: Ivan Gunawan Unggah Foto Bareng Ayu Ting Ting dan Bilqis Serta Bagikan Pesan Tentang Kebahagiaan, Ada Apa ?

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 2 Juni 2021, Hubungan Michelle dan Angga Direstui Mama Indira, Simak Bocoran Ikatan Cinta

Ada lebih dari 800 penghalang jalan yang telah dipasang aparat keamanan di seluruh jalan utama.

Sekitar 55.000 petugas polisi telah dikerahkan untuk menjaga masyarakat berada di rumah dan mengawasi pergerakan warga.

Beberapa warga yang terlihat melaju di jalan, sempat diberhentikan oleh polisi untuk ditanya keperluannya keluar dari rumah.

Beberapa orang yang dihentikan nampak memberikan surat yang menyatakan keperluan mereka berada di jalanan.

Menteri Dalam Negeri Malaysia, Hamzah Zainudin menyatakan akibat dari lockdown total ini ada penurunan sekitar 70 persen dari pengguna jalan raya.

Malaysia menyatakan hanya bisnis penting, seperti supermarket dan klinik medis, yang diizinkan untuk buka dalam fase pertama lockdown total yang berlaku selama 14 hari dan diperkirakan berakhir tanggal 14 Juni ini.

Pusat perbelanjaan dan sebagian besar instansi pendidikan diharuskan untuk ditutup.

Baca Juga: Info Perpanjangan SIM di Gunungkidul, Layanan SIM Keliling SIMMADE Bulan Juni 2021 Makin Banyak Jadwalnya

Hanya dua orang yang diperbolehkan keluar rumah untuk membeli kebutuhan pokok atau mencari layanan medis.

Pergerakan mereka juga hanya diperbolehkan maksimal pada radius 10 km dari lokasi tempat tinggal mereka.

Lockdown total yang dilakukan pemerintah dinilai dilakukan terlambat bagi sebagian masyarakat.

“Bagi saya, lockdown seharusnya dilakukan selama Ramadhan ketika kasusnya lebih sedikit dan orang tidak banyak bergerak,” ujar Azril Maridzuan, seorang manajer bank.

“Saya kira meski dengan aturan lockdown baru, bandara tetap buka sehingga masih ada potensi penyebaran covid-19,” ujar Siti seorang petugas pengantaran.

Kasus covid-19 yang terjadi di Malaysia kali ini dinilai lebih parah daripada yang sebelumnya.

Baca Juga: Pesawat Militer China Nyaris Langgar Wilayah Udara di Sarawak, Malaysia Kerahkan Jet Tempur

Varian yang terdeteksi beberapa minggu terakhir dan menyebabkan melonjaknya kasus positif covid-19 ditengarai lebih menular.

“Sekarang, orang-orang lebih banyak bergerak. Jadi agak terlambat tetapi lockdown tidak apa-apa untuk mengurangi tingkat infeksi kami,” ujar Maridzuan.

Lockdown Malaysia yang dilakukan total secara nasional ini di sisi lain menimbulkan kekhawatiran terhadap bidang ekonomi.

Meskipun pemerintah Malaysia mengumumkan paket stimulus tambahan RM40 milia atau lebih dari Rp138 triliun, namun pertumbuhan ekonomi diperkirakan terus turun.

Lockdown selama dua minggu akan memberikan pukulan baru bagi banyak bisnis yang telah berjuang untuk tetap bertahan selama setahun terakhir saat pandemi covid-19.

“Dampak virus covid-19 pada usaha kecil seperti saya sangat menghancurkan,” ujar Lilian Chua, pemilik salon rambut yang kini harus gulung tikar.

“Pemerintah memberlakukan lockdown tetapi virusnya ada di udara. Mereka perlu mempercepat vaksinasi,” ujar perempuan berusia 42 tahun itu.

Upaya Malaysia untuk melakukan vaksinasi covid-19 massal baru mulai ketika Februari 2021.

Hingga kini, kurang dari enam persen penduduk Malaysia yang telah mendapatkan setidaknya satu dosis covid-19.

Baca Juga: CPNS 2021, Beda PNS dan PPPK, Tak Bisa Daftar Dua Formasi Sekaligus, Ini Alasannya

12 juta orang lainnya telah mendaftar untuk mendapatkan vaksinasi covid-19 selanjutnya.

Asosiasi Medis Malaysia (MMA) pada hari Selasa, 1 Juni 2021 menyatakan bahwa mereka kekurangan tenaga kesehatan untuk melakukan vaksinasi.

Perlu adanya keterlibatan dokter umum swasta dalam program vaksinasi covid-19 untuk mencapai target yang diinginkan.

Per Selasa, 1 Juni 2021, Malaysia telah melaporkan total 579.462 kasus covid-19. 80.474 kasus diantaranya masih aktif dan menular.

Menurut perhitungan berbasis kapita, kasus harian baru covid-19 yang tercatat di Malaysia lebih besar daripada kasus harian baru covid-19 di India.***

 

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler