Bentrokan Warga Palestina dan Polisi Israel, Semakin Menegang Saat Bulan Ramadhan

24 April 2021, 12:58 WIB
Pemuda Palestina terlibat bentrokan dengan Tentara Israel. /- Foto : tangkapan layar Twitter @falasteen47/

PORTAL JOGJA - Bentrokan tak terhindarkan terjadi hampir setiap malam di Yerusalem antara Warga Palestina dan Israel sejak awal bulan Ramadhan.

Awalnya, warga Palestina di Yerusalem dilarang untuk berkumpul pada malam hari di bulan Ramadhan, tradisi yang biasa dilakukan warga Muslim setiap bulan suci ini.

Polisi Israel melarang dengan cara memasang penghalang dari logam di Gerbang Damaskus untuk menjaga warga tidak masuk menuju Masjidil Aqsa. Di gerbang ini juga warga Palestina biasa berkumpul pada malam hari selama bulan puasa.

Baca Juga: Arab Saudi Umumkan Penangguhan Impor Buah dan Sayuran Dari Lebanon, Menyusul Kasus Penyelundupan Narkoba

Ketegangan terasa kembali dengan adanya video Tik Tok yang membela Palestina. Tak selesai disitu, di media sosial juga beredar video yang menunjukkan pemuda Palestina menyerang dan menargetkan orang Yahudi di kota Yerusalem Timur.

Dilansir dari Middle East Eye, hal kemudian menimbulkan amarah ratusan aktivis partai sayap kanan Israel yang sering melakukan kekerasan. Kamis, 22 April 2021 Grup Lehava ini meneriakkan ‘matilah orang Arab’ dan ‘orang Arab keluar dari sini’ sepanjang jalan utama di kota Yerusalem Timur.

Mereka juga meneriakkan ajakan untuk membakar tempat-tempat yang ditempati orang Palestina. Akibatnya, pemuda Palestina tidak terima dan berkumpul di Gerbang Damaskus untuk protes tandingan.

Baca Juga: Tak Hanya Penuh dan Kurang Oksigen, Rumah Sakit India Terbakar, 13 Pasien Covid-19 Tewas

Pihak keamanan Israel menembakkan gas air mata, peluru karet dan granat kejut kepada kumpulan pemuda Palestina sebagai usaha untuk membubarkan kerumunan dan mencegah mereka bertemu dengan kumpulan aktivis Israel yang juga sedang melakukan aksi.

Menurut organisasi kemanusiaan Bulan Sabit Merah, lebih dari 100 orang Palestina terluka akibat serangan polisi Israel. Bentrokan antara dua massa ini pun berhasil diredam

Namun keesokan harinya, Jumat, 23 April, penangkapan terus dilakukan polisi Israel kepada warga Palestina dan meningkatkan ketegangan antara kedua belah pihak.

Baca Juga: Presiden Chad Tewas di Medan Perang! Pemimpin yang Melawan Boko Haram, Al Qaeda dan Isis

Pemuda Palestina yang kembali berkumpul di Gerbang Damaskus pada malam harinya kembali didatangi oleh pasukan huru hara Israel.

Pemuda Palestina terlihat dipukuli, diinjak dan ditodong dengan senapan di tengah-tengah jalanan yang padat. Video rekaman dari kekerasan ini beredar di media sosial, terutama Twitter.

Hal ini memicu tembakan roket oleh militan Palestina di Jalur Gaza dan protes di kota-kota Palestina di seluruh Tepi Barat yang diduduki Israel.

Tiga roket ditembakkan dari Jalur Gaza menuju Israel pada Jumat malam, menurut militer Israel seperti ditulis Reuters dan dikutip Portaljogja.com. Dua dari roket itu meledak di dekat perbatasan Israel-Gaza, dan yang ketiga dapat dicegat oleh sistem pertahanan Kubah Besi Israel.

Baca Juga: Komite Olimpiade Internasional Larang Gestur yang Menyatakan Aksi Solidaritas dan Politik di Olimpiade Tokyo

Yerusalem yang merupakan kota suci dari tiga agama besar dunia, Kristen, Islam dan Yahudi, adalah inti dari konflik Israel-Palestina.Israel mengklaim seluruh kota, termasuk sektor timurnya yang direbut dalam perang tahun 1967 sebagai ibukotanya.

Sedangkan Palestina yang telah menempati daerah tersebut selama ratusan tahun berusaha menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina di masa depan.

Ketegangan semakin meningkat karena pasukan Israel semakin memaksa warga Palestina untuk pindah dari rumah yang mereka tempati untuk kemudian diserahkan kepada warga Israel pada bulan Ramadhan yang menjadi bulan suci umat Islam untuk beribadah ini.***

 

Editor: Siti Baruni

Sumber: Middle East Eye REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler