Presiden Chad Tewas di Medan Perang! Pemimpin yang Melawan Boko Haram, Al Qaeda dan Isis

- 23 April 2021, 08:46 WIB
Presiden Chad Idriss Deby, yang memerintah negaranya selama lebih dari 30 tahun dan merupakan sekutu penting Barat dalam perang melawan militan Islam di Afrika, terbunuh di garis depan melawan pemberontak.
Presiden Chad Idriss Deby, yang memerintah negaranya selama lebih dari 30 tahun dan merupakan sekutu penting Barat dalam perang melawan militan Islam di Afrika, terbunuh di garis depan melawan pemberontak. /REUTERS/Regis Duvignau/Pool

PORTAL JOGJA - Setelah lebih dari 30 tahun berkuasa di Chad, Presiden Chad Idriss Deby tewas dalam pertempuran di garis depan melawan terorisme Islam, kali ini melawan pemberontak dari dalam negerinya sendiri.

Chad, negara di Afrika Tengah yang berbatasan langsung dengan Libya, Niger, Nigeria, Sudan dan Kamerun, mengalami gempuran dari berbagai pemberontakan dalam negeri hingga teroris yang mengatasnamakan Islam, mulai dari Boko Haram, Al Qaeda hingga ISIS.

Deby mengunjungi pasukan Chad yang berada di garis depan pada hari Senin, 19 April 2021 lalu.

Baca Juga: Tehreek-e-Taliban Pakistan Mengaku Bertanggung Jawab Atas Bom Bunuh diri di Hotel Serena Pakistan

Pemberontak Front for Change and Concord in Chad (FACT) yang bermarkas di perbatasan utara Libya telah menyerang pos perbatasan Chad-Libya dan maju ratusan km ke arah selatan menuju ibu kota Chad, N’Djamena.

Sebelumnya, pemberontak tersebut mengakui telah mengalami kerugian pada Sabtu, 17 April namun dapat kembali bergerak pada Senin, 19 April 2021.

Sayangnya hal ini juga berdampak pada tewasnya Idriss Deby Itno, Presiden Chad sejak tahun 1990.

Baca Juga: Amerika Serikat Tambah 116 Negara Dalam Daftar Rekomendasi Larangan Bepergian Terkait Pandemi Covid-19

“Marsekal Idriss Deby Itno, seperti yang dilakukannya setiap kali lembaga republik terancam, mengambil kendali operasi selama pertempuran heroik yang dipimpin melawan teroris dari Libya. Dia terluka selama pertempuran dan meninggal setelah dipulangkan ke N'Djamena ,” ujar juru bicara pemerintahan, Azem Bermendao Agouna.

Halaman:

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah