Mengubah Stereotip Muslim Sebagai Teroris dan Islamofobia Melalui Film

- 14 April 2021, 11:32 WIB
Screenshot, Salah satu adegan dalam film US Homeland yang memberi stereotip teroris terhadap Muslim
Screenshot, Salah satu adegan dalam film US Homeland yang memberi stereotip teroris terhadap Muslim /Bagus Kurniawan/Instagram Homeland

PORTAL JOGJA - Lelah dan bosan dengan adanya stigma teroris dan penggambaran buruk tentang Muslim di berbagai film yang menyebabkan Islamofobia, sebuah badan amal baru berjuang untuk mengubah skrip film dan representasi negatif terhadap dunia muslim di layar kaca.

Dari Bodyguard, serial thriller di televisi Inggris hingga drama CIA, US Homeland, karakter Muslim seringkali digambarkan sebagai pihak yang bermasalah.

Karakter pria Muslim sering digambarkan sebagai tokoh pendamping, seringnya memiliki karakter buruk. Secara budaya, karakter ini memiliki kebencian terhadap perempuan, suka melakukan kekerasan dan memiliki banyak kemarahan.

Baca Juga: Cara Mudah Membersihkan Berbagai Macam Sepatu Sneakers, Agar Tetap Kelihatan Baru

Baca Juga: Juru Bicara IDI Ingatkan Tak Perlu Meributkan Efektivitas Vaksin, Jika Perlu Bisa Diulang

Karakter perempuan Muslim di layar kaca digambarkan sebagai korban yang tertindas. Tidak memiliki hak untuk memilih atau berlaku bebas karena terikat aturan agama.

Bosan dengan stereotip itu, UK Muslim Film berupaya untuk mengintegrasikan pengalaman Muslim ke dalam jantung budaya Inggris melalui film dan televisi.

Tujuannya mengubah skrip tentang Muslim yang buruk dalam industri perfilman ini dan mengakhiri julukan anti-Muslim.

Aktor Inggris peraih nominasi Oscar, Riz Ahmed pernah memperingatkan selama pidatonya tahun 2017 di Parlemen Inggris bahwa kegagalan historis untuk memperjuangkan keberagaman dalam film dan program televisi telah mengasingkan anak muda Muslim Inggris dan minoritas lainnya.

Baca Juga: Kolak Pisang Berlebih? Jangan Dibuang, Bisa Dibuat Puding Kolak Yang Lezat Cocok Untuk Buka Puasa

Baca Juga: Catat Moms! Berikut ini 6 Nutrisi Penting Mempersiapkan Tubuh Anda untuk Persalinan

Riz Ahmed, yang menjadi Muslim pertama yang dinominasikan untuk Aktor Terbaik oleh Academy Awards tahun ini untuk film Sound of Metal, mengatakan bahwa orang-orang akan terputus dari masyarakat luas bila mereka tidak melihat diri mereka dalam terwakili dalam budaya masyarakat.

“Orang-orang ingin melihat bahwa mereka adalah bagian dari sesuatu, bahwa mereka dilihat dan didengar, serta dihargai, Mereka ingin merasa terwakili,” ujar Ahmed.

Aktor Inggris Sajid Varda, mengatakan kepada Al Jazeera dan dikutip Portaljogja.com bahwa dia terinspirasi untuk memulai proyek tersebut setelah menyaksikan bagaimana industri hiburan menggambarkan Muslim setelah peristiwa 9/11 di Amerika Serikat.

Baca Juga: India Alami Lonjakan Drastis Kasus Covid-19 Melampaui Brasil, Tembus 100 Ribu Lebih Kasus Per Hari

“Narasinya lebih banyak tentang Muslim, Islam, dan negativitas. Keyakinan sebagai seorang Muslim hampir selalu digunakan sebagai senjata untuk menciptakan representasi yang keliru, dengan asosiasi negatif,” ujar pria yang memerankan karakter muslim pertama dalam drama Byker Grove di Inggris.

Dia menyebutkan bahwa media massa memiliki pengaruh besar dalam memberi informasi. Seringnya memberikan representasi yang keliru tentang Muslim. Ini ditandai dengan peningkatan Islamofobia.

Adanya UK Muslim Film diharapkan dapat membalikkan tren yang memberi stigma buruk pada Muslim dan mendorong pemahaman yang lebih baik antara Muslim dan komunitas lainnya.

Baca Juga: Liverpool vs Real Madrid: Prediksi Laga di Liga Champions dan Susunan Pemain, Tanding Kamis 15 April 2021

Film dan seni peran adalah alat pendidikan yang sangat kuat. Terutama bagi mereka yang tidak terbiasa berhubungan dengan kelompok minoritas tertentu. “Bisa berbahaya jika media mengabadikan kiasan umum seperti Muslim adalah teroris, Muslim laki-laki adalah misoginis, perempuan Muslim ditindas dan Islam adalah ancaman bagi Barat,” ujarnya.

Dalam berbagai film, Muslim sering digambarkan sebagai pelaku teroris, memiliki kemarahan yang tidak rasional, percaya takhayul, memiliki budaya yang terbelakang, anti modernisasi, dan mengancam cara hidup barat.

Baca Juga: PSG, Bayern Munchen, Liverpool, Real Madrid Menemani Sahur di Jadwal Acara TV SCTV Rabu, 14 April 2021

“Muslim tidak merasa dilibatkan, kami tidak merasa dihargai atau dihargai, terutama ketika Anda melihat konten yang muncul di layar. Jadi tujuan UK Muslim Film adalah mengubah naskah film. Kami perlu mengatasi stereotip dan kiasan negatif karena berdampak langsung pada Muslim di jalanan,” ujar Varda yang juga menyebut stereotip dan kiasan buruk tentang Muslim memberi potensi pada Islamofobia.***

Area lampiran

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x