Network
PORTAL JOGJA - Konkurs Seni Suara Perkutut Ngepat Mentaraman GBPH Yudaningrat Cup ke-3 akan digelar pada 19 November 2023 mendatang. Sehubungan dengan agenda tersebut, Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X menyatakan harapannya agar kegiatan ini juga dapat memajukan perekonomian dan UMKM DIY khususnya UMKM sektor perkutut.
"Harapan saya, event itu juga dapat memberikan manfaat bagi UMKM. Kan ada banyak sekali yang bisa digandeng. Seperti pengrajin sangkar, peternak, dan sebagainya,” ucap Sri Paduka ketika menerima audiensi rombongan Panitia Konkurs Seni Suara Perkutut Ngepat Mentaraman GBPH Yudaningrat Cup ke-3 pada Rabu 15 November 2023 di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan Yogyakarta.
Ketua Panitia Konkurs Seni Suara Perkutut Ngepat Mentaraman GBPH Yudaningrat Cup ke-3 Suyadi atau biasa disapa Abiyadi, menyatakan bahwa pihaknya juga mempunyai pemikiran yang senada dengan harapan Sri Paduka itu.
“Kita menggandeng dari teman-teman pengrajin sangkar karena memang teman-teman penggemar perkutut banyak sekali yang punya usaha untuk pembuatan sangkar. Ada lagi yang pembuatan jamu perkutut. Nah kadang ada yang mau lomba dikasih jamu dulu. Kemudian pakan perkutut, kemudian peternak perkutut juga. Jadi memang sumber daya kita itu banyak," katanya seusai audiensi tersebut.
Baca Juga: Pemilu 2024 Rawan Pelanggaran Netralitas, KASN Luncurkan 'ASN Pilih Netral'
Selain mendukung UMKM sektor perkutut, pihaknya juga menyasar usaha masyarakat disekitar lokasi kontes. Realisasinya, akan disediakan tempat untuk berjualan bagi mereka yang mempunyai usaha kuliner dan kue-kue. Tentunya Stand para UMKM ini akan menyemarakkan perlombaan tersebut.
Menurut rencana, Konkurs Seni Suara Perkutut Ngepat Mentaraman GBPH Yudaningrat Cup ke-3 akan memperebutkan tiga piala. Ketiga piala yang diperebutkan itu meliputi piala KGPAA Paku Alam X, GBPH Prabukusuma, dan GBPH Yudaningrat.
Kontes perkutut ini akan dilaksanakan di nDalem Yudonegaran, mulai pukul 07.00 WIB hingga selesai. Ada 4 kriteria perlombaan, yaitu Ngepat Nglagu Mentaraman Lokal, Ngepat Nglagu Mentaraman Campuran, Ngepat Nglagu Mentaraman untuk kelas Katuranggan, dan Ngepat Nglagu Mentaraman kelas magang.
Abiyadi juga mengisahkan bahwa Ngepat Nglagu Mentaraman kelas magang merupakan bentuk apresiasi dari panitia untuk memenuhi pesan Wakil Gubernur DIY. Beliau berpesan agar kegiatan lomba ini dapat menyertakan kelas pemula, tidak hanya kelas senior saja.
