PORTAL JOGJA - Pemerintah Indonesia tahun 2021 ini berencana melakukan impor beras. Namun hal itu juga ditolak oleh Kepala Bulog Budi Waseso yang menyatakan beras impor masih tersedia banyak di gudang.
Pernyataan Budi Waseso juga diungapkan saat rapat koordinasi dengan DPR RI beberapa hari yang lalu. Selain masih menumpuk ribuan ton beras impor, beras jatah rakyat miskin atauraskin saat ini tidak terserap akibat emerintah melalui Kementerian Sosial mengganti dengan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Dulu Bulog yang biasa menyalurkan beras jatah raskin menjadi berkurang dan stok menumpuk di gudang0gudang Bulog seluruh Indonesia.
Baca Juga: Siapkan Jas Hujanmu, BMKG Keluarkan Peringatan Dini untuk Provinsi D.I. Yogyakarta Sore ini
Baca Juga: K-drama Vincenzo Pakai Bibimbap Merk China, Pemirsa Protes Keras: Nanti Disangka Produk China!
Renacana pemerintah melakukan impor beras ini juga menuai polemik Hampir semuanya baik tokoh politik hingga masyarakt biasa menyatakan menolak karena Indonesia masih surplus beras. Bahkan ada yang mengingatkan agar pemerintah waspada terhadap para mafia pangan seperti beras yang tetap ingin ada kebijakan impor beras.
Renacana pemerintah akan impor beras ini terungkap setelah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi telah memutuskan untuk mengimpor 1 juta ton beras.
Kedua menteri tersebut mengklaim bahwa impor beras satu juta ton ini demi menjaga stok beras nasional dan untuk menstabilkan harga.
Baca Juga: Billie Eilish, Sering Gonta Ganti Warna Rambut, Apa Warna Rambut Aslinya?