Cek Fakta : Benarkah Vaksinasi Presiden Jokowi Gagal dan Harus Diulang ?

- 19 Januari 2021, 09:43 WIB
Presiden Joko Widodo saat menerima vaksin Covid-19 pertama kali  13 Januari 2021 lalu.
Presiden Joko Widodo saat menerima vaksin Covid-19 pertama kali 13 Januari 2021 lalu. /- Foto : tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden/

PORTAL JOGJA – Dalam beberapa WA Grup maupun pesan di media sosial, dalam beberapa hari terakhir beredar pesan atau kabar yang menyebutkan bahwa Vaksinasi Presiden Jokowi gagal dan harus diulang.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia Prof Zubairi Djoerban pun angkat suara.  Zubairi  menyebutkan, persoalan isu ini dimulai dari pesan seorang dokter di Cirebon yang menyatakan injeksi vaksin Sinovac seharusnya intramuskular (menembus otot) sehingga penyuntikannya harus dilakukan dengan tegak lurus (90 derajat).

Menurut Prof Zubairi, dalam pesan berantai itu disebutkan, vaksin yang diterima Presiden Jokowi tidak menembus otot, karena tidak 90 derajat. Sehingga, vaksin tersebut dianggap tidak masuk ke dalam darah, dan hanya sampai di kulit (intrakutan) atau di bawah kulit (subkutan).

Baca Juga: Beredar Video Berisi Teriakkan Minta Tolong saat Penyisiran Korban Sriwijaya Air, Ini Kata Roy Suryo

Guru Besar Fakultar Kedokteran itu pun membantah dengan tegas tudingan tersebut. “Sebab, menyuntik itu tidak harus selalu tegak lurus dengan cara intramuskular. Itu pemahaman lama alias usang dan jelas sekali kepustakaannya,” tulis Prof Zubairi.

Lebih lanjut Prof Zubairi mengungkapkan, dalam penelitian yang dilakkan DL Katsma dan R Katsma dan telah diterbitkan di National Library of Medicine pada edisi Januari-Februari 2000 disebutkan, persyaratan sudut 90 derajat untuk injeksi intramuskular itu tidak realistis.

“Pasalnya, trigonometri menunjukkan, suntikan yang diberikan pada 72 derajat, hasilnya itu mencapai 95 persen dari kedalaman suntikan yang diberikan pada derajat 90,” papar Prof Zubairi.

Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Turun Hari ini Selasa 19 Januari 2021

“Artinya, apa yang dilakukan Profesor Abdul Muthalib (dokter kepersidenan yang menyuntik Vaksin Covid-19 pada Presiden Jokowi) sudah benar. Tidak diragukan,” tegas dokter spesialis penyakit dalam ini.

Tak hanya itu, Profesor Zubairi dalam kultwitnya juga memberikan penjelasan pada kekhawatiran adanya masalah setelah vaksinasi. Dalam beberapa kesempatan meming seringkali muncul pertanyaan tentang risiko terjadi Antibody Dependent Enhancement (ADE) atau kondisi di mana virus mati yang ada di dalam vaksin masuk ke jaringan tubuh lain, apakah menyebabkan masalah kesehatan.

Halaman:

Editor: Siti Baruni


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x