“Jawabannya: kan tidak terbukti di uji klinis satu, dua dan tiga bahwa ADE itu terjadi pada vaksin Sinovac,” tegas Prof Zubairi menegaskan.
Baca Juga: Prediksi BMKG: Ini Daerah yang Alami Cuaca Ekstrem di Bulan Januari dan Februari
Lebih jauh lagi Prof Zubairi juga meluruskan anggapan bahwa tubuh kurus berpengaruh pada ukuran jarum suntik. “Kalau obesitas berlebihan tentu jaringan lemaknya banyak. Jadi untuk masuk ke otot jadi lebih sulit,” terangnya.
Namun demikian, masyarakat tidak perlu khawatir karena dokter lah yang nantinya akan menilai ukuran jarum suntik itu ketika akan divaksin. Prof Zubairi juga meminta agar masyarakat lebih bijak dalam membagikan informasi.”Jangan ajak-ajak untuk yang tidak bermanfaatapalagi sedang pandemic,” pesannya. ***