BPPTKG Perkirakan Volume Kubah Lava Merapi Lebih Besar di Banding 2006 Tapi Daya Dorong Magma Lambat

- 11 November 2020, 20:54 WIB
Aktivitas guguran kecil material Gunung Merapi terlihat di Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat 6 November 2020. Berdasarkan data laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) per enam jam pada pukul 06.00-12.00 WIB tercatat aktivitas kegempaan guguran sebanyak 10 dan amplitudo 6-30 mm dengan durasi 19,5-86,12 detik.
Aktivitas guguran kecil material Gunung Merapi terlihat di Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat 6 November 2020. Berdasarkan data laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) per enam jam pada pukul 06.00-12.00 WIB tercatat aktivitas kegempaan guguran sebanyak 10 dan amplitudo 6-30 mm dengan durasi 19,5-86,12 detik. /Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/pras./

PORTAL JOGJA - Volume magma Gunung Merapi saat ini diperkirakan telah melebihi erupsi tahun 2006. Namun pergerakan magma ke atas lambat.

"Sekarang ini berdasarkan data-data yang ada itu (volume magma) sudah melebihi tahun 2006. Artinya, kemungkinan volume kubah lava ini adalah akan lebih besar dari tahun 2006," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida di Pengungsian Merapi Balai Kalurahan Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Selasa (11/11/2020).

Menurut Hanik, lambatnya pergerakan magma menuju permukaan juga dipengaruhi oleh gas sebagai pendorong magma di gunung itu yang kini masih minim.

Baca Juga: Segera Daftarkan Pelatihan di Kartu Prakerja Sebelum 30 Hari, Berikut Cara Mudah Memilih Pelatihan

"Jadi yang mendorong atau yang menyebabkan magma menuju ke permukaan adalah gas. Ini menunjukkan bahwa kenapa sampai saat ini masih pelan-pelan jalannya. Ini karena magma miskin gas," kata Hanik dikutip dari Antara.

Apabila kondisi gas Gunung Merapi masih seperti saat ini, erupsi eksplosif yang kemungkinan terjadi tidak akan sebesar erupsi pada 2010.

"Kalau data masih begini terus itu (erupsi) tidak terjadi. Kalau ada eksplosif tidak sebesar 2010. Itu berdasarkan data-data yang ada sampai saat ini," lanjut Hanik.

Ia memperkirakan ancaman utama erupsi Merapi saat ini masih berada di Kali Gendol yang ada di perbatasan Sleman dan Klaten. Sebab bukaan kawah saat ini menuju ke arah Kali Gendol.

Baca Juga: Lowongan Kerja di Pura Group Indonesia

"Namun dari deformasi saat ini ada ke arah barat juga, sehingga potensi ke sananya juga ada," kata dia.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x