Network
PORTAL JOGJA - Kabupaten Bantul menjadi salah satu lokasi yang terdampak kekeringan karena kemarau. Sejumlah kecamatan yang terdampak kekeringan, sudah mengajukan permohonan air ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait. BPBD Kabupaten Bantul menginformasikan bahwa untuk pengajuan kiriman droping air bersih akibat dampak kekeringan, perlu diketahui pihak pemerintah desa setempat.
"Prinsipnya untuk pengajuan kiriman 'droping' (penyaluran) air itu bisa langsung diajukan ke kepala pelaksana BPBD, dan harapannya syukur bisa diketahui juga oleh pemerintah desa," kata Kepala bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul Antoni Hutagaol di Bantul, Jumat 22 September 2023 seperti dikutip dari ANTARA
Prosedur ini untuk mempermudah penyaluran ke lokasi terdampak, mengingat bantuan kiriman air bersih dengan tangki ini disesuaikan dengan data dan kebutuhan masyarakat terdampak.
Baca Juga: Ini Penjelasan Lengkap Tentang Soal Pada Seleksi CASN 2023
"Jadi, setelah ada permohonan kita akan segera asesmen, kita tinjau ke lapangan langsung secepatnya. Kita akan berikan kiriman 'droping' air dengan kita mempertimbangkan berapa jiwa, berapa KK-nya (Kepala Keluarga), " ujarnya
Selain BPBD, pemerintah daerah dalam penyediaan air bersih juga dibantu Palang Merah Indonesia PMI dan Dinas Sosial dinsos Tagana Bantul yang juga mempunyai program sosial membantu masyarakat yang kesulitan air. Terdapat pula donasi dari masyarakat yang ingin membantu saudara-saudaranya yang kesulitan air
Sebelumnya, Antoni menyatakan BPBD sendiri per 17 September 2023 sudah mendistribusikan 100 tangki dari 382 tangki air bersih yang disediakan untuk menanggulangi kekeringan akibat kemarau ini.
"BPBD memang membantu dropping air bersih, dan sampai saat ini kami menyediakan sebanyak 380 tangki dalam anggaran kami. Sementara per 17 September kita telah mendistribusikan 100 tangki," ucapnya.
Baca Juga: Kaesang Akhirnya Berlabuh di PSI, Begini Komentar Presiden Jokowi dan PDIP
