Barak Pengungsi Gunung Merapi di Sleman dan Magelang Pakai Bilik Penyekat, Sesuai Protokol Covid-19

- 9 November 2020, 06:15 WIB
Warga berada di pengungsian Balai Desa Deyangan, Mertoyudan, Magelang, Jateng, Sabtu (7/11/2020). Sejak meningkatnya status Gunung Merapi menjadi siaga pada Jumat (6/11) sebanyak 126 warga dari kelompok rentan lereng Gunung Merapi sisi barat mengungsi di Balai Desa Deyangan. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/hp.
Warga berada di pengungsian Balai Desa Deyangan, Mertoyudan, Magelang, Jateng, Sabtu (7/11/2020). Sejak meningkatnya status Gunung Merapi menjadi siaga pada Jumat (6/11) sebanyak 126 warga dari kelompok rentan lereng Gunung Merapi sisi barat mengungsi di Balai Desa Deyangan. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/hp. /Andreas Fitri Atmoko/Antara Foto

PORTAL JOGJA - Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) status naik menjadi siaga (level III).

BPPTKG Yogyakarta menaikkan status dari waspada (level II) menjadi siaga (level III) sejak Kamis (5/11/2020).

Dua kabupaten Sleman Provinsi Daerah Isrimewa Yogyakarta (DIY) dan Kabupaten Magelang Jawa Tengah telah mengungsikan warga desa ke tempat yang aman. Mereka ditampung di barak pengungsi desa lain.

Ratusan pengungsi itu terdiri dari kelompok rentan yakni lansia, ibu hamil, balita, anak-anak dan disabilitas.

Baca Juga: Pesan Juru Kunci Merapi Mas Asih yang juga Putra Mbah Maridjan

Baca Juga: Ini Pos Pengamatan yang Berperan Penting Memantau Merapi, Pos Babadan, Kaliurang, Jrakah, Deles

Mereka ditempatkan di gedung serbaguna balai desa. Namun karena kondisi pandemi covid-19, penempatan tidak seperti peristiwa erupsi 2010 lalu.

Tempat tidak berjubel tapi tiap satu keluarga menempati satu bilik. Bilik penyekat menggunakan papan kayu lapis ukuran 2 x 1,25 meter, tinggi 1,5 meter.

Ratusan pengungsi di Kabupaten Magelang sudah menempati barak pengungsi. Tiga desa itu adalah Desa Paten, Krinjing dan Desa Ngargomulyo. Mereka sudah diungsikan di barak yang telah ditentukan oleh BPBD Kabupaten Magelang.

Barak pengungsian ini dibuat sesuai standar protokol kesehatan. Seperti apa barak pengungsian yang menggunakan sekat-sekat atau bilik tersebut.

Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Gratis Kemdikbud Segera Cair, Ini Cara Daftar dan Syaratnya

Barak pengungsian ini menempati gedung Balai Desa Deyangan dan Banyurojo Kecamatan Mertoyudan. Gedung ini dulu saat erupsi Merapi 2010 juga dipakai untuk menampung pengungsi dari warga Desa Sawangan.

Kini gedung itu dipakai lagi. Hanya saja ruangan serbaguna tidak dibiarkan terbuka untuk menampung ratusan pengungsi. Namun saat ini dibuat sekat-sekat atau bilik. Penyekat menggunakan kayu lapis setinggi 1,5 meter.

Di Desa Deyangan untuk menampung warga Dusun Trono Desa Krinjing, Pugeran dan Trayem. Sementara pengungsi di Desa Banyurojo adalah warga Dusun Babadan, Paten Kecamatan Dukun. Mereka semua itu warga yang tinggal di dekat puncak Merapi

"Sudah sesuai standar protokol kesehatan ada tempat cuci tangan, handsanitizer dan kami siapkan masker serta sudah dilakukan rapid tes," kata Kepala BPBD Kabupaten Magelang Edy Susanto.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo ucapkan selamat kepada Presiden AS Terpilih Joe Biden

Baca Juga: Kamala Harris Wanita Kulit Hitam Pertama yang Menjadi Wakil Presiden AS keturunan Asia- Amerika

Edy mengatakan warga mengungsi secara bertahap. Kelompok pengungsi pertama dilakukan kelompok usia rentan yakni anak-anak, ibu hamil, lansia, orang sakit, dan difabel.

"Dari Krinjing, Dusun Trono ada 50 orang, Trayem ada 50 orang dan Pugeran 60 orang. Mereka mengungsi dengan kendaraan mereka sendiri yang dikawal dengan ambulans. Dari Krinjing ini menuju Desa Deyangan," katanya.

Sementara itu salah satu pengungsi Samini,50, mengatakan merasa nyaman dengan kondisi pengungsian yang disiapkan. Sebab, semua pengungsi bersama keluarga masing-masing.

Edy menambahkan semua aparat dan BPBD dan perangkat desa tetap memntau dan melakukan patroli di semua desa yang ditinggal warga mengungsi. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi masalah keamaan.

Baca Juga: Merapi Siaga, Ini Obyek Wisata yang Ditutup Sementara, Termasuk Petilasan Mbah Maridjan

Hal serupa juga dilakukan di barak pengungsian di balai desa Glagaharjo Kecamatan Cangkringan Sleman, Ratyusan warga kelompok rentan dari dusun Kalitengah Lor diungsikan di tempat itu.

Kalitengah Lor adalah dusun terdekat dengan puncak Merapi yang berjarak kurang dari 5 kilometer dari puncak. Sementara itu rekomendasi BPPTKG untuk status siaga adalah 5 kilometer dari puncak dikosongkan.

Beberapa dusun di bawahnya seperti Kalitengah Kidul Ngancar, warga diminta meningkatkan kewaspadaan selalu berkoordinasi dengan petugas baik kepolisian, TNI dan relawan.

Baca Juga: Lirik dan Chord Lagu Last Child Feat Gisel - Seluruh Nafas Ini

Bupati Sleman juga melarang dan menutup semua aktivitas pertambangan golongan C dan tidak diperkenankan melewati jalur evakuasi karena bisa menghambat proses evakuasi yang dilakukan seaktu-waktu serta jalur rusak. Sedang kawasan wisata diperkenankan buka secara terbatas kecuali Klangon, Bunker Kaliadem, Kinahrejo dan wisata religi bukit Turgo. *

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah