Gudeg Bakal Diekspor ke Arab Saudi untuk Menu Jamaah Umroh dan Haji

- 30 Juni 2024, 21:31 WIB
Sajian gudeg nangka muda (gori) lengkap dengan ayam, telur, tahu, dan krecek. Tak lupa siraman areh yang menambah gurih dari sajian gudeg
Sajian gudeg nangka muda (gori) lengkap dengan ayam, telur, tahu, dan krecek. Tak lupa siraman areh yang menambah gurih dari sajian gudeg /Dol. WBTB Kemdikbud RI/

PORTAL JOGJA - Guna memenuhi kebutuhan menu makanan untuk jamaah haji dan umrah selama menunaikan ibadah di Tanah Suci, gudeg bakal diekspor ke Arab Saudi. Salah satu kuliner khas Yogyakarta tersebut akan dieskpor dalam bentuk kemasan. Di lain pihak, para pembeli asal Arab Saudi sudah pernah menyatakan keinginannya mendatangkan gudeg kemasan dari Indonesia.

"Mereka tertarik gudeg karena bisa menjadi salah satu makanan untuk jamaah haji dan umrah. 'Kan luar biasa pasarnya," ucap Kepala Disperindag DIY Syam Arjayanti di Yogyakarta pada Minggu 30 Juni 2024, sebagaimana dikutip dari ANTARA.

Seumpama kuliner berbahan dasar nangka muda ini belum menjadi menu katering resmi bagi jamaah haji dan umrah, maka pihak Arab Saudi tersebut siap memasarkan gudeg untuk publik di negara itu secara lebih luas. Baik melalui jaringan retail atau hotel mereka.

Syam menyebut bahwa pihaknya akan mengikutsertakan asosiasi gudeg di Yogyakarta. Salah satunya berkaitan dengan persyaratan ekspor makanan ke Arab Saudi. Selain pemenuhan sertifikasi untuk ekspor, gudeg kemasan juga harus bisa bertahan minimal 1 hingga 1,5 tahun.

Baca Juga: Yuk Mengenal Gudeg-Gudeg Terkenal di Jogja, Mana Favoritmu

Kerjasama antar pedagang gudeg dalam pemenuhan permintaan, sekaligus guna menjaga kuantitas dan kualitas sesuai yang diinginkan. Terlebih lagi saat umrah dan musim haji tiba. jumlah kebutuhan gudeg saat musim haji bakal meningkat tajam mengingat jumlah jamaah haji dari Indonesia sangat besar.

"Seberapa kuat kita (memenuhi permintaan) gitu kan. Kalau kita bicara haji saja, sudah berapa gitu haji Indonesia itu," katanya lagi.

Ekspor industri kecil menengah (IKM) DIY saat ini juga direncanakan menyasar negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Asia Tenggara, serta Afrika. Negara-negara ini direkomendasikan Disperindag DIY mengingat masih lesunya perekonomian Amerika Serikat dan Uni Eropa sebagai negara tujuan ekspor.

Berdasarkan laman Warisan Budaya Takbenda Indonesia dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) diketahui bahwa salah satu kisah mengungkapkan asal muasal gudeg ini berkaitan dengan waktu ketika dibukanya alas (hutan) Mentaok untuk pembangunan Kraton Mataram.

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah