Baca Juga: 5 Gudeg Enak, Wajib Dikunjungi Saat Libur Panjang di Yogyakarta
Pohon nangka yang banyak tumbuh di hutan, saat proses pembebasan hutan tersebut. Alhasil, nangka muda atau gori tersebut dijadikan bahan baku utama gudeg. Sementara itu di pinggir hutan dan tepi sungai, tumbuh pula pohon kelapa.
Sebuah kejadian tak sengaja, ternyata menghasilkan kuliner bernama gudeg. Kala itu, prajurit yang sedang bertugas memasak gori dan santan dari kelapa diminta prajurit lain yang bertugas menebang pohon. Sayangnya, gori yang telah bercampur santan itu lupa diangkat selama 6-8 jam. Akhirnya terciptalah gudeg seperti yang banyak dijumpai di daerah Yogyakarta tersebut.
Sebagai pelengkap gudeg tersebut, berupa bumbu areh, opor ayam dan tahu, sambal goreng krecek. Salah satu versi bumbu areh, yaitu dengan menggunakan kuah opor ayam tahu yang sedap dan santannya kental. Aada pula areh tradisional berupa santan yang cuma dibubuhi garam dan daun salam saja.***