Gerakan Pilah Sampah Sleman Sudah Banyak Dilakukan dan Mulai Efektif

- 3 September 2023, 16:15 WIB
Ilustrasi - Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo
Ilustrasi - Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo /Prokompim/

PORTAL JOGJA - Bupati Sleman Kustini menyebut gerakan pilah sampah dari rumah tangga sudah banyak dilakukan masyarakat dan dampaknya sudah mulai terlihat. Dengan adanya capaian itu, pihaknya optimis perbaikan pengelolaan sampah di Sleman akan bisa ditata perlahan.

"Alhamdulilah, mulai akhir Juni kemarin volume sampah harian kita turun dari 300 an ton per hari menjadi 254 ton per hari. Dan saya yakin sekarang lebih turun lagi. Ini berarti sudah banyak yang melakukan (pilah sampah) dan mulai efektif," ungkap Kustini.

Gerakan pilah sampah dari rumah tangga sendiri gencar disosialisasikan sejak adanya wacana penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan sejak bulan Februari lalu. Selain diterbitkan sebagai Surat Edaran (SE) Bupati Sleman, gerakan pilah sampah ini juga disosialisasikan hingga tingkat bawah untuk mengurangi produksi sampah.

Baca Juga: 5 Film Aksi Jet Li Terbaik, Mulai dari 'Once Upon a Time in China' hingga 'Hero'

Dengan ditutupnya TPA Piyungan hingga 5 September mendatang akibat kelebihan kapasitas, Pemkab Sleman telah melakukan berbagai upaya salah satunya dengan membuat tempat penampungan sampah sementara (TPSS) di Tamanmartani. Selain itu, pemerintah juga memasifkan gerakan pilah sampah dari rumah tangga dengan melibatkan peran tokoh masyarakat dan tokoh agama di masyarakat.

"Edukasi terus kita lakukan salah satunya dengan mengurangi sampah. Setelah itu kita tekankan agar sampah itu dipilah agar lebih mudah diolah. Sehingga sampah yang tidak bisa diolah yang dibawa ke tempat penampungan sementara itu bisa berkurang cukup banyak," jelas Kustini.

Kustini tidak menampik bahwa dalam waktu dekat adanya kemungkinan pemerintah membentuk satuan tugas (Satgas) guna penanganan masalah sampah di Sleman. Meskipun begitu, pihaknya juga akan tetap mendorong penanganan sampah bisa dapat diselesaikan di tingkat Kalurahan.

"Rencana (membentuk satgas penanganan sampah) itu ada. Karena kita juga belajar dari keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 dengan dibentuknya satgas," terang Kustini. 

"Namun kita juga dorong kalurahan untuk membantu mengolah sampah lewat bumkal (badan usaha kalurahan) seperti di Pandowoharjo dan Sinduadi. Ke depan kita akan menjajaki kerja sama dengan swasta untuk mengelola sampah," sambung Kustini.

Baca Juga: Rekomendasi Drama Korea Romantis yang Dijamin Mengandung Bawang

Halaman:

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x