Network
PORTAL JOGJA - Penutupan Posko Pendukung COVID-19 di BPBD DIY terhitung mulai hari ini Rabu 26 Agustus 2020 memunculkan beragam reaksi. Tak sedikit masyarakat yang menyayangkan penutupan tersebut, meski banyak pula yang menyampaikan apresiasi dan ungkapan terimakasih kepada para relawan yang telah berjibaku selama masa pandemi corona.
Tim Reaksi Cepat BPBD DIY melalui akun twitter-nya memposting apel penutupan Posko Pendukung COVID-19 yang berlangsung Rabu sore.
“Kami sampaikan permohonan maaf kepada masyarakat; pelayanan pemakaman prosedur #COVID19, dekontaminasi ambulan dan personel nakes dihentikan. Seluruh kegiatan kembali kepada prosedur normal. Semoga Tuhan melindungi kita semua” demikian cuitan akun TRC BPBD DIY.
Baca Juga: Posko Pendukung Covid-19 BPBD DIY Dibubarkan, Relawan Balik ke Posko Masing-masing
Sontak postingan ini pun memancing reaksi masyarakat. Akun @Gunanda***24832 misalnya yang menulis : “Astaghfirullahaladzim ternyata sudah ditutup ya terus untuk selanjutnya gimana bila ada yg meninggal krn covid ?”.
Ada pula yang menyampaikan terimakasih kepada para relawan yang telah sangat berjasa selama masa pandemi. Salah satunya akun @Abe***ory yang menuliskan : “Terima kasih matur nuwun untuk semua kerja keras darma baktinya bagi kemanusiaan. Semoga Tuhan melindungi kita semua”.
Beragam pertanyaan tidak mendapatkan penjelasan maupun klarifikasi. TRC BPBD DIY dalam cuitan berikutnya hanya berpesan singkat, “dilarang sakit, harus sehat”.
Baca Juga: Update Kasus Positif Covid-19 DIY Hari Ini 26 Agustus 2020. Persentase Kesembuhan Lampaui 70%
Seperti diberitakan Portal Jogja sebelumnya, Wakil Ketua Sekretariat gugus penanganan Covid-19 DIY, Biwara Yuswantana mengungkapkan pihaknya telah melakukan evaluasi selama enam bulan. Peran masing-masing pihak termasuk BPBD kabupaten/kota dirasa telah berjalan dengan baik terkait pencegahan, penanganan dan dukungan pemakaman pasien-pasien Covid-19 di DIY. "Kami kembalikan ke fungsi masing-masing, terkait pengantaran jenazah menjadi tugas rumah sakit, pemakamaman menjadi tugas BPBD Kabupaten/Kota termasuk satgas desa," kata Biwara. ***
