PORTAL JOGJA – Berdasarkan pantauan petugas Pos Pengamatan Gunungapi terhadap rangkaian erupsi sejak 8 Agustus 2020 pekan lalu dan karakter erupsinya, Gunung Sinabung menunjukkan masih adanya potensi erupsi eksplosif yang menghasilkan awan panas letusan.
Demikian press release Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM seperti dimuat laman layanan publik Kementrian ESDM magma.esdm.go.id. Jum’at 14 Agustus 2020 pagi ini.
Baca Juga: Presiden Hari Ini Kukuhkan Paskibraka Nasional 2020
Disebutkan, hingga pukul 21.41 kemarin telah terjadi 7 kali erupsi Gunung Sinabung yang menghasilkan kolom erupsi berwarna kelabu dengan intensitas sedang, setinggi maksimum 2000 m dari atas puncak dan bergerak ke arah Timur, Tenggara dan Selatan.
Sementara untuk kegempaan, rangkaian erupsi Kamis kemarin didominasi oleh tremor menerus dengan amplitudo maksimum 0,5 – 15 mm (dominan 3 mm). Rekaman tremor menerus ini menunjukkan proses migrasi magma masih terjadi dari kedalaman sampai permukaan, sehingga masih berpotensi terjadi erupsi eksplosif.
Baca Juga: Update Kasus positif COVID-19 Indonesia, Tambah 2.098 Kasus
Hingga hari ini, tingkat aktivitas Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera ini adalah Level III (Siaga) dan sudah berlaku sejak 20 Mei 2019.
Pada tingkat aktivitas Level III (SIAGA), masyarakat dan wisatawan dihimbau tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak, radius sektoral 5 km untuk sektor Selatan-Timur dan dan 4 km untuk sektor Timur-Utara.***