PORTAL JOGJA – Gunung Merapi yang sejak 5 November 2020 berstatus Siaga (Level III), Senin 22 Maret 2021 pagi ini telah dua kali memuntahkan awan panas guguran.
“Terjadi awanpanas guguran di Gunung Merapi tanggal 22 Maret 2021 pukul 05.11 WIB,” demikian ditulis Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geolog (BPPTKG) melalui akun Twitternya @BPPTKG.
BPPTKG menginformasikan, awan panas guguran pagi ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 48 mm dan durasi 150 detik. Diperkirakan jarak luncur awan panas guguran itu mencapai sejauh 1.500 meter ke arah Barat Daya.
Sebelumnya, saat dini hari tadi Gunung Merapi juga telah sempat mengeluarkan awan panas guguran pada pukul 02.03 WIB. “Awanpanas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 134 detik, estimasi jarak luncur 1.300 m ke arah Barat Daya,” demikian tulis BPPTKG.
Dilansir dari laman Magma ESDM, Gunung Merapi pada Minggu 21 Maret 2021 telah mengalami sebanyak 125 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-25 mm dan lama gempa 11-99 detik.
Selain itu juga terjadi 2 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-4 mm dan lama gempa 13-19 detik, serta 6 kali gempa Hybrid atau Fase Banyak dengan amplitudo 2-6 mm, S-P 0.3-0.5 detik dan lama gempa 6-8 detik.
Hingga saat ini Gunung Merapi masih dinyatakan Siaga (Level III) dengan rekomendasi untuk masyarakat belum mengalami perubahan. Masyarakat dihimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, juga agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.